Hidayatullah.com—Pengadilan Prancis hari Jumat (8/10/2021) menolak gugatan dua asosiasi anak-anak yang bermaksud memperketat akses terhadap sejumlah website pornografi terbesar dunia.
Melalui gugatan mereka terhadap perusahaan-perusahaan besar telekomunikasi Prancis, kelompok tersebut berharap dilakukan pembatasan akses oleh anak-anak ke sembilan website pornografi terbesar dunia, termasuk PornHub and Xvideos, lansir RFI.
Namun, hakim menolak tuntutan itu karena pengadilan tidak dapat mendengarkan argumen dari pihak pengelola website, menurut asosiasi penyedia layanan telekomunikasi Prancis.
“Sayangnya, ini sudah terlambat sebab kita tidak dapat menyangkal bahwa ini memang bermasalah,” kata direktur pelaksana asosiasi telekom Prancis Michel Combot kepada Reuters.
Dia mengatakan bahwa asosiasi anak-anak dapat meminta pengawas media Prancis untuk memblokir akses ilegal ke situs-situs itu, dan para operator akan siap untuk melakukannya apabila diinstruksikan oleh hakim.
“Sebagai salah satu penyedia jaringan, Orange bersikap netral dan berniat untuk tetap begitu,” imbuh seorang jubir Orange, yang menghadapi tuntutan bersama dengan perusahaan lain seperti Free, SFR dan Bouygues Telecom .
Orange menambahkan bahwa pihaknya itu sudah menyediakan alat seperti fitur kontrol orangtua untuk membatasi akses anak-anak ke pornografi online.
Meskipun kecewa dengan keputusan hakim, pihak asosiasi anak-anak tidak berputus asa.
“Belum kalah sepenuhnya,” kata Samuel Comblez of e-Enfance, salah satu organisasi peduli anak, seraya mengatakan bahwa pihaknya sekarang mencari cara lain agar akses anak ke situs-situs pornografi online diblokir.
Dia mengatakan standar verifikasi saat ini – hanya dengan mencentang kotak untuk mengindikasikan bahwa pengguna sudah berusia di atas 18 tahun – sangat mudah bagi anak-anak untuk mengakses situs-situs tersebut.
Comblez menambahkan bahwa domain yang di-hosting secara internasional membuat penerapan aturan yang ada menjadi lebih sulit.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Bulan Juni lalu, Pornhub dan Xvideos termasuk di antara website yang paling banyak dikunjungi menurut firma riset pasar Statista, yang mencapai 7,3 miliar rata-rata kunjungan perbulan, atau melebihi dari Instagram, Amazon atau Twitter.
Pornhub mendapat kecaman karena tidak menghapus gambar dan video pemerkosaan dan pelecehan seksual terhadap anak di situsnya. Tuduhan ini dibantah oleh pengelolaannya.
Pornhub, RedTube dan YouPorn – semua situs yang ditarget dalam tuntutan – dimiliki oleh perusahaan MindGeek yang berbasis di Luxembourg.*