Hidayatullah.com—Muntahan lava yang menuruni lembah di Pulau La Palma telah menghancurkan 320 bangunan dan melahap lebih dari 154 hektar lahan, kata lembaga pemantau gunung berapi Eropa hari Rabu (22/9/2021).
Angka kerusakan properti itu berlipat ganda dari laporan 24 jam sebelumnya lewat Twitter yang dikeluarkan oleh Copernicus, yang menggunakan citra radar langit untuk memonitor luas area yang terdampak lava, lansir AFP.
Gunung berapi Cumbre Vieja, yang meletus pada hari Ahad,emjulang di bagian selatan La Palma, satu dari tujuh pulau yang membentuk Canary Islands, kepulauan teritori Spanyol yang berada di Lautan Atlantik dekat pantai Maroko.
“Kurun beberapa jam terakhir [lava] banyak melambat, sekarang bergerak dengan kecepatan 300 meter (984 kaki) per jam, mungkin kurang, karena mencapai area yang sangat datar tetapi semakin menebal,” kata David Calvo, seorang ahli di institut vulkanologi Involcan, kepada AFPTV.
“Di beberapa area ketebalannya sudah mencapai 15 meter,” ujarnya
Jika lahar panas itu — yang memiliki temperatur 1.100 derajat Celsius (2.012 derajat Fahrenheit) — terus bergerak dengan kecepatan yang sama, maka kemungkinan akan mencapai laut pada hari Rabu atau Kamis, katanya, memperingatkan akan adanya efek ledakan.
“Akan ada pertempuran besar antara air dan lava. Dengan suhu yang kontras seperti itu dapat menyebabkan ledakan besar, dan fragmentasi lava dapat terlontar menyembur seperti rudal.”
Involcan meyakini letusan La Cumbre Vieja bisa berlangsung “antara 24 dan 84 hari”.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Penanganan krisis ini belum akan berakhir ketika lava mencapai laut,” kata PM Spanyol Pedro Sanchez hari Selasa.
“Upaya penanganan akan berakhir ketika kita berhasil membangun kembali semua yang telah dihancurkan dan akan dimusnahkan oleh gunung berapi itu.”
Letusan di pulau berpenduduk sekitar 85.000 jiwa itu, merupakan yang pertama kurun 50 tahun. Sekitar 6.000 terpaksa meninggalkan rumah mereka, tetapi beruntung sejauh belum ada laporan korban luka.*