Hidayatullah.com—Inisiatif distribusi vaksin global COVAX menerima 575 juta dosis lebih rendah tahun ini dari estimasi sebelumnya, kata Global Alliance for Vaccines and Immunisation (GAVI) memberikan peringatan.
Dilansir The Guardian Rabu (8/9/2021), GAVI – yang menjalankan skema COVAX – mengatakan sepertinya hanya 1,425 miliar dosis vaksin Covid-19 yang akan diterima pihaknya dari negara-negara donatur tahun ini, atau lebih rendah dari estimasi bulan Juli sebesar 2 miliar.
Selisih itu disebabkan sejumlah faktor, salah satunya yaitu pembatasan ekspor terhadap pemasok kunci Serum Institute of India (SII), kata GAVI dalam pernyataan bersama dengan Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI), the World Health Organization and Unicef. SII adalah pabrik pembuatan vaksin terbesar di dunia dilihat dari volume produksinya.
Masalah manufaktur yang dialami Johnson & Johnson dan AstraZeneca, serta penundaan review atas vaksin yang dikembangkan perusahaan biotek asal Amerika Serikat Novavax dan perusahaan asal China Clover Biopharmaceuticals punya andil dalam masalah ini, kata organisasi-organisasi itu.
Dari dosis tersebut, sekitar 1,2 miliar disediakan untuk negara berpenghasilan rendah yang ambil bagian dalam Covax Advance Market Commitment (AMC). Jumlah itu cukup untuk melindungi 20% populasi, atau 40% dari semua orang dewasa, di semua 92 negara anggota AMC kecuali India. Lebih dari 200 juta dosis akan dialokasikan untuk peserta swadaya. Target dua miliar dosis vaskin diharapkan dapat dicapai pada kuartal pertama tahun 2022.*
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/