Hidayatullah.com–Presiden Recep Tayyip Erdoğan mengatakan Turki tidak dapat mengabaikan kekejaman di seluruh dunia. Erdogan menyinggung situasi mengerikan di Afghanistan setelah penarikan pasukan AS, yang membuka jalan bagi gerilyawan Taliban untuk mengambil alih pemerintahan.
“Teknologi harus membawa perdamaian, bukan perang; Jika ibu di Afghanistan dipaksa untuk menyerahkan bayi mereka kepada pasukan asing melalui kawat berduri, bagaimana hati nurani bisa tetap diam?” ujarnya dikutip Daily Sabah, Senin (20/8/2021).
Pernyataan presiden Erdogan datang sebagai tanggapan atas adegan tragis dari bandara Kabul, Afghanistan, di mana orang tua dipaksa untuk menyerahkan anak-anak dan bayi mereka ke tentara melalui kawat berduri dalam menghadapi gejolak di negara itu. Bandara di Kabul telah dicekam oleh kekacauan ketika pasukan pimpinan AS mencoba untuk mempertahankan batas aman untuk penerbangan evakuasi, dikelilingi oleh warga Afghanistan yang putus asa.
Beberapa memiliki paspor asing, visa atau kelayakan untuk bepergian, tetapi kebanyakan tidak. Sedikitnya delapan orang tewas dalam kekacauan tersebut. Banyak orang Afghanistan khawatir akan terulangnya rezim brutal masa lalu, selama lima tahun yang digulingkan pada tahun 2001.
Washington dan sekutunya telah menerbangkan ribuan orang Afghanistan setiap hari dengan transportasi militer raksasa, tetapi itu telah menjadi tugas yang semakin sulit dan putus asa. PBB baru-baru ini memperingatkan bahwa sampai setengah juta orang dari Afghanistan bisa dipaksa untuk melarikan diri tanah air mereka pada akhir 2021 di tengah gejolak yang sedang berlangsung di negara itu menyusul pengambilalihan oleh militan Taliban.*
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/