Hidayatullah.com—Rencana presiden untuk membangun sebuah katedral di Ghana senilai $200 juta mendapat kecaman ketika ribuan warga memprotes kondisi buruk perekonomian dan mengatakan uangnya lebih baik dipakai untuk keperluan lain.
Seorang anggota dewan proyek katedral nasional membela rencana Presiden Nana Akufo-Addo tersebut, dengan mengatakan katedral itu dimaksudkan untuk menyatukan warga Ghana.
“Kami tidak mengharapkan itu (protes), karena visinya itu dia harus merogoh kantonya dalam-dalam untuk membiayainya,” kata pastor Victor Kusi-Boateng kepada BBC Focus on Africa Jumat (6/8/2021).
“Ghana terdiri dari 70% kristiani. Katedral adalah di mana Pentakosta, dan Karismatik dan setiap [denominasi] dapat menemukan tempat yang setara untuk menyatukan kita.”
“Kita masih punya kebutuhan sebagai sebuah negara ketiga, tetapi kita masih bisa mengirim orang ke Olimpiade – kita masih memiliki uang untuk membangun stadion dan arena olahraga.”
Pastor itu juga mengatakan bahwa gereja Kristen mendirikan banyak sekolah terbaik di Ghana, bahwa agama memainkan peran kunci dalam masyarakat Ghana, dan bahwa proyek ambisius itu berjalan lebih jauh dari yang diharapkan.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Di samping katedral kita akan membangun museum Bibel terbesar kedua, [dan] sebuah taman Alkitab yang di dalamnya ada tanaman buah dan sayuran yang disebutkan di dalam Bibel, serta membangun replika Tembok Ratapan,” imbuhnya.*