Hidayatullah.com—Kepala saintis Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) hari Senin (12/7/2021) menasihatkan agar orang tidak mencampur atau mengkombinasikan atau menggunakan dosis vaksin Covid-19 yang dibuat oleh pabrikan berbeda, karena belum ada data tentang keselamatan, keamanan dan kemanjurannya.
“Ini merupakan tren yang agak berbahaya. Pasalnya kita berada di zona bebas data, bebas bukti terkait padu-padan [vaksin] ini,” kata Soumya Swaminathan dalam penjelasan yang disampaikan secara daring seperti dikutip Reuters.
“Akan terjadi situasi kacau di berbagai negara apabila warganya mulai memutuskan [sendiri] kapan dan siapa yang akan menerima dosis kedua, ketiga dan keempat,” ujarnya.
Dengan alasan bermacam-macam, sejumlah pihak di berbagai negara menggunakan kombinasi vaksin Covid-19, dan menyeru agar dilakukan suntikan vaksin tambahan sebagai dosis penguat karena belakangan ini varian coronavirus yang merebak semakin beragam.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Salah satu pemimpin negara yang melakukan vaksinasi “gado-gado” adalah Kanselir Angela Merkel. Dosis vaksin Covid-19 pertama yang dipakai oleh kepala pemerintahan Jerman itu adalah buatan AstraZeneca, tetapi karena sejumlah alasan dia menggunakan vaksin buatan Moderna untuk dosis kedua.*