Hidayatullah.com–Muslim Aid Sri Lanka, sebuah lembaga amal Islam, telah menyumbangkan peralatan medis senilai Rs. 30 juta (atau setara Rp 2.280.000.000) untuk pengobatan pasien yang terkena wabah Covid-19. Bantuan secara simbolis diserahkan kepada Perdana Menteri Mahinda Rajapaksa di Temple Trees, kutip island.lk.
Ketua Parlemen Mahinda Yapa Abeywardena, Menteri Kehakiman Ali Sabry PC; Menteri Negara Reformasi Penjara Lohan Ratwatte dan Direktur Negara Bantuan Muslim Sri Lanka, Faizer Khan; bersama dengan pejabat Muslim Aid Sri Lanka lainnya berpartisipasi dalam acara tersebut. Bantuan peralatan medis esensial tersebut antara lain tiga ventilator ICU (dewasa dan anak), Ventilator Non-Invasif (mesin CPAP/BPAP), mesin oksigen aliran tinggi, Multipara Monitor, Pulse Oximeter, dan Nebulizer untuk meningkatkan efisiensi bangsal dan unit perawatan intensif.
APD kit juga disumbangkan kepada tenaga kesehatan garda terdepan dan anggota tim pencegahan Covid-19 yang terlibat langsung dalam operasi tanggap Covid-19. Proyek ini didukung oleh AmeriCares – US dan Muslim Aid’s Head Quarters –UK. Country Director Muslim Aid memberi penjelasan kepada Perdana Menteri tentang program Muslim Aid di Sri Lanka termasuk tanggap darurat, program pemberdayaan ekonomi, pendidikan dan program WATSAN (Air dan Sanitasi).
Perdana Menteri Sri Lanka memuji kegiatan Muslim Aid di Sri Lanka dan meminta untuk melanjutkan layanannya untuk kemajuan masyarakat. Selama gelombang pertama pandemi Covid-19, Muslim Aid mendukung ribuan keluarga rentan dan berpenghasilan harian melalui pemberian paket jatah kering di sejumlah kecamatan di Tanah Air. Muslim Aid juga menyerahkan paket kebersihan kepada Kepala Pusat Operasi Nasional Pencegahan Wabah Covid -19 (NOCPCO) dan Panglima TNI Jenderal Shavendra Silva, untuk dibagikan di pusat karantina terpilih di Tanah Air.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Muslim Aid Sri Lanka, dalam upayanya untuk mengatasi situasi pandemi, terus terlibat dalam bantuan dan pekerjaan bantuan Covid-19 untuk menjangkau keluarga yang paling rentan dan berpenghasilan harian yang berjuang selama penguncian di berbagai bagian negara. Proyek ini dilaksanakan berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan, Pusat Operasi Nasional Pencegahan Wabah Covid-19 (NOCPCO) dan Sekretariat LSM.
Program lembaga Islam itu Sri Lanka dimulai di Sri Lanka pada tahun 2005 setelah bencana tsunami Samudra Hindia 2004.*