Hidayatullah.com — Mesir menjadi tuan rumah bagi perwakilan Hamas dan Zionis “Israel”, bertindak sebagai perantara bagi kedua pihak. Pertemuan tersebut dalam rangka perundingan terkait pembebasan tahanan “Israel” dan tentara yang tewas, lansir The New Arab.
Pejabat Hamas memberi tahu Haaretz bahwa perwakilannya berada di ibu kota Mesir setelah disarankan oleh intelijen Kairo.
Mereka menjelaskan bahwa komandan militer kelompok itu, Marwan Isa, ditambah tokoh tingkat tinggi Rawhi Mushtaha ada di sana atas nama gerakan perlawanan yang memimpin di Gaza tersebut.
Pejabat tesebut juga mengatakan kepada harian “Israel” belum ada perkembangan yang signifikan.
Faksi Palestina memiliki dua tahanan penjajah “Israel”, Avera Mengistu dan Hisham Al-Sayed.
Tak satu pun dari orang-orang itu di militer, meskipun Hamas juga memiliki mayat Oron Shaul dan Hadar Goldin.
Shaul dan Goldin keduanya meninggal selama eskalasi serius di Gaza pada tahun 2014.
Pemimpin Gaza ingin menjaga masalah tahanan dan tentara yang tewas terpisah dari diskusi yang berkaitan dengan upaya pembangunan kembali di Jalur Gaza, Haaretz melaporkan.
Daerah kantong Palestina itu dibom berat selama kampanye mematikan selama 11 hari yang dilakukan oleh penjajah “Israel” bulan lalu, sementara Hamas dan gerilyawan lainnya menembakkan roket ke “Israel”.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Pada saat itu, 260 warga Palestina tewas dan rumah, gedung media dan bahkan rumah sakit menjadi sasaran.
September lalu, Zionis “Israel” memutuskan untuk menahan jenazah setiap pejuang Palestina yang tewas dalam serangan anti-“Israel” dari keluarga mereka.
LSM hukum Palestina Adalah menggambarkan hal tersebut sebagai “ekstrim, barbar” dan “ilegal”.*