Hidayatullah.com—Sebuah kota kecil di pesisir Jepang dihujani kecaman setelah menggunakan dana Covid-19 untuk membangun patung cumi-cumi raksasa sebagai upaya promosi wisata setempat.
Noto, terletak di Prefektur Ishikawa di pesisir Laut Jepang, menghabiskan ¥25 juta (sekitar 3,3 miliar rupiah) untuk membangun hewan laut sepanjang 13 meter itu, menurut laporan Chunichi Shimbun seperti dilansir The Guardian Selasa (4/5/2021).
Mengutip pejabat setempat, koran lokal itu melaporkan bahwa patung cumi-cumi terbang berwarna merah muda dan putih itu merupakan bagian dari upaya promosi pariwisata daerah yang terdampak pandemi Covid-19.
Noto, di mana cumi-cumi merupakan makanan lezat khas daerah itu, dikabarkan menerima dana hibah ¥800 juta dari pemerintah pusat untuk membantu mengatasi pandemi Covid-19, menurut laporan Fuji News Network.
Meskipun tidak ada keharusan bagi pemerintah setempat menggunakannya untuk keperluan berkaitan langsung dengan Covid-19, tetapi penggunaan uang sebanyak itu hanya untuk pembangunan patung cephalopod tersebut mengundang kritik.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Seorang wanita berusia 60 tahun warga setempat kepada Chunichi Shimbun mengatakan bahwa dia tidak melihat bagaimana patung cumi-cumi itu dapat meningkatkan pariwisata dalam jangka panjang. Lebih baik, kata wanita tua itu, uangnya dipakai untuk pelayanan kesehatan yang sangat membutuhkan sokongan dana.*