Hidayatullah.com– Pengumuman dari pengawas senjata kimia global yang menyebut rezim Assad menggunakan senjata kimia dalam serangan pada 2018 di barat laut Suriah “seharusnya tidak mengejutkan siapa pun,” kata Departemen Luar Negeri AS pada Rabu. Rezim Assad bertanggung jawab atas kekejaman yang tak terhitung banyaknya, kata juru bicara Deplu AS.
“Rezim Assad bertanggung jawab atas kekejaman yang tak terhitung banyaknya, beberapa di antaranya masuk ke tingkat kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan,” kata juru bicara Deplu AS Ned Price dalam sebuah pernyataan dikutip Anadolu Agency. “Kekejaman yang terdokumentasi dengan baik ini termasuk penggunaan senjata kimia, dan laporan terbaru itu mengikuti yang pertama dari IIT tahun lalu yang menghubungkan tiga serangan senjata kimia lainnya dengan rezim Assad,” tambah dia, mengacu pada Organisasi Pelarangan Bahan Kimia serta Tim Investigasi dan Identifikasi Senjata (OPCW).
OPCW pada Selasa merilis laporan akhirnya tentang serangan senjata kimia 2018 yang sekarang dikonfirmasi di Saraqib di Provinsi Idlib. Organisasi tersebut menetapkan bahwa helikopter militer yang digunakan oleh Angkatan Udara Arab Suriah menjatuhkan setidaknya satu silinder berisi gas klorin.Silinder pecah saat benturan, dan menyebarkan gas ke area yang luas dan berdampak pada 12 orang, menurut OPCW.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Penggunaan klorin oleh rezim sebagai senjata kimia merupakan pelanggaran kewajibannya di bawah CWC, di mana negara itu merupakan salah satu anggota, serta Resolusi Dewan Keamanan PBB 2118. “Untuk lebih jelasnya, tidak ada disinformasi, teori konspirasi, atau distorsi fakta oleh rezim atau pendukungnya yang dapat membantah kejahatan Assad. AS mengutuk penggunaan senjata kimia, oleh siapa pun, di mana pun, dan kapan pun,” tukas Price.*