Hidayatullah.com—Rakyat Kenya di dunia Maya ramai mempertanyakan prioritas pemerintah terkait dana 4 miliar shilling Kenya ($37 juta) yang dipergunakan untuk pembangunan sebuah pabrik senjata kecil di dekat ibukota Nairobi.
Presiden Uhuru Kenyatta hari Kamis meresmikan pembukaan pabrik di daerah Ruiru itu.
Dia mengatakan pabrik itu merupakan bagian dari cetak biru pemerintah, mengatakan bahwa pabrik itu akan memperkuat kemandirian, inovasi dalam negeri dan memperkuat kemampuan manufaktur lokal, serta membuka lapangan pekerjaan bagi kaum muda.
Akan tetapi, sebagian warga Kenya mengkritik langkah pemerintah itu, mengatakan bahwa uangnya bisa dipergunakan untuk tujuan lain.
“Mengapa kita tidak membuat obat-obatan antiretroviral, bukan malah membuat senjata? Apakah bagi kita lebih penting membunuh daripada menyelamatkan nyawa?” kata pengguna Twitter bernama Mogada seperti dilansir BBC Sabtu (10/4/2021).
“Produksi pangan tidak memenuhi kebutuhan kita. Namun kita malah membuka pabrik senjata padahal kita tidak sedang berperang. Apakah kita bermaksud mengekspor senjata? Senjata dibutuhkan dalam peperangan, kejahatan ekstrem atau kepemilikan senjata pribadi seperti di Amerika Serikat. Semua itu tidak berlaku di Kenya. Satu-satunya pilihan adalah mengekspornya,” cuit pemilik akun Jo.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Pabrik senjata itu dapat memproduksi 12.000 senapan serbu setiap tahun, dengan 60% komponen lokal.*