Hidayatullah.com—Kelompok-kelompok separatis di Kamerun telah menculik ratusan orang sejak 2017, kata Human Rights Watch (HRW) dalam sebuah laporan.
Mereka yang diculik antara lain pelajar, tokoh agama, tokoh politik dan pekerja kemanusiaan, kata organisasi berbasis di Amerika Serikat itu seperti dilansir BBC Jumat (12/3/2021).
Seringkali penculik meminta uang tebusan sebelum melepas korbannya.
Laporan HRW menyebut sebuah kasus seorang dokter yang diculik pada 27 Februari, tetapi kemudian dibebaskan setelah uang tebusan $544 dibayar.
Namun, kelompok separatis juga diketahui menculik dan membunuh orang-orang yang diduga bekerja sama dengan militer Kamerun, lapor HRW. Contohnya kasus tiga tokoh masyarakat dari desa Essoh Attah di bagian barat daya Kamerun, yang dibunuh oleh separatis pada 13 Februari karena diduga menolak menyerahkan keuntungan hasil penjualan panen coklat dan berpartisipasi dalam pemilu regional pada Desember tahun lalu.
HRW juga menuding militer Kamerun melakukan pelanggaran dalam aksinya memberantas separatisme.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan sedikitnya 3.000 orang tewas di daerah barat laut dan barat daya yang berbahasa Inggris sejak maraknya gerakan separatisme akhir 2016.
Aktifis dari kalangan Anglophone mengatakan bahwa warga mayoritas berbahasa Prancis di Kamerun memarjinalkan warga minoritas berbahasa Inggris.*