Hidayatullah.com–Gubernur Jenderal Kanada telah mengundurkan diri setelah laporan eksternal mendapati perwakilan Ratu Inggris di Kanada itu mencemari lingkungan kerjanya dengan perilakunya yang buruk.
Dilansir The Guardian Jumat (22/1/2021), hasil laporan yang akan dirilis pekan depan memaparkan potret buruk kepemimpinan Julie Payette dan telah menimbulkan keraguan di kalangan pejabat tinggi Kanada tentang kemampuannya untuk melanjutkan tugasnya.
Dipilih oleh Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau pada tahun 2017, wanita berusia 57 tahun itu diangkat menjadi gubernur jenderal kepala negara Kanada yang juga berperan sebagai perwakilan dari Ratu Elizabeth II. Sebagaimana diketahui Kanada merupakan negara independen yang hingga saat ini masih belum melepaskan sejarahnya eratnya dengan Inggris Raya, dan kepala negaranya hanya bersifat seremonial belaka.
Sampai hari Kamis kemarin, belum pernah ada dalam sejarah Kanada seorang gubernur jenderalnya dipaksa mundur.
“Demi kebaikan negara ini dan institusi-institusi demokrasi kita, saya sudah mencapai kesimpulan bahwa gubernur jenderal baru harus ditunjuk. Rakyat Kanada berhak hidup tenang dalam masa penuh ketidakpastian seperti sekarang ini,” kata Payette dalam pernyataan hari Kamis.
Bulan Juli 2020, sejumlah staf di kantor gubernur jenderal tanpa mengungkap identitasnya berbicara kepada lembaga penyiaran publik Canadian Broadcasting Corporation (CBC) bahwa mereka pernah kena amukan Payette hingga mereka menangis di tempat kerja. Sebagian mengaku hasil pekerjaannya dihina sebagai “kotoran” dan mereka diusir dari ruang kerjanya.
Beberapa pekan kemudian, privy council office badan pemerintah yang mengurus birokrasi federal Kanada dan bertanggung jawab kepada perdana menteri, lantas mulai melakukan investigasi dan menyewa firma konsultan independen.
Payette, seorang bekas astronot dan ilmuwan, juga mengundang kecaman karena menghabiskan ratusan ribu dolar uang pajak rakyat Kanada hanya untuk merenovasi tempat kerjanya, Rideau Hall, termasuk memasang anak tangga khusus untuk privasi sang Gubernur Jenderal.
Menyadari pejabat pilihannya dibanjiri kecaman, pada bulan September lalu PM Trudeau mencoba membela dan mempertahankannya dengan mengatakan bahwa Kanada saat ini memiliki seorang gubernur jenderal yang luar biasa.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Namun, tekanan mundur terhadap Payette semakin besar menjelang dirilisnya hasil laporan independen dari pihak luar tersebut.
Menyusul pengunduran diri Payette, staf yang juga teman karibya Assunta Di Lorenzo juga dikabarkan telah mengundurkan diri. Wanita itu juga dituding melakukan pelecehan kerja oleh staf di kantornya.
Dr Michael Jackson, presiden Institute for the Study of the Crown in Kanada, mengatakan bahwa PM Trudeau tidak cermat ketika memilih Payette Untuk duduk di kursi gubernur jenderal, dan mengimbau agar lebih berhati-hati dan tidak tergesa-gesa untuk memilih pejabat selanjutnya.
Tokoh oposisi Erin O’Toole menyeru agar PM Trudeau bertemu dengan para pemimpin partai untuk mendiskusikan pemilihan gubernur jenderal yang baru.*