Hidayatullah.com–Ikhwanul Muslimin mengecam Dewan Ulama Senior Arab Saudi pada hari Selasa yang telah menunjuknya sebagai “kelompok teroris” lapor Anadolu Agency pada Rabu (11/11/2020). Talat Fehmi, juru bicara Ikhwanul Muslimin, mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi telah mengambil keputusan yang mengarah kepada penunjukan ini sebelumnya, dia mengatakan, “Ikhwanul Muslimin bukanlah teroris tetapi sebuah organisasi yang menarik dan reformis.”
“Ikhwanul Muslimin, yang didirikan di Mesir pada tahun 1928, jauh dari kekerasan, teror dan memecah belah umat. Sejak pendiriannya, ia telah berdakwah dengan nasihat yang baik,” kata Fehmi, seraya menambahkan bahwa organisasinya menyangkal semua tuduhan Dewan.
Fehmi menekankan bahwa Ikhwanul Muslimin selalu menjadi korban kekerasan dan kediktatoran rezim. Dalam sebuah pernyataan tertulis, Dewan Ulama Senior mengatakan bahwa Ikhwanul Muslimin adalah sebuah kelompok teroris yang kejam dan tidak mewakili Islam.
Didirikan pada tahun 1928, Ikhwanul Muslimin masuk daftar hitam otoritas Mesir pada tahun 2013 setelah penggulingan Mohamed Morsi, presiden Mesir pertama yang dipilih secara demokratis, dalam kudeta militer yang dipimpin oleh Jenderal Abdul Fattah al-Sisi pada tahun yang sama. Pada bulan Mei tahun ini, Arab Saudi secara resmi memasukkan Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi teroris.*
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/