Hidayatullah.com—Bintang Sepak Bola Paul Pogba dilaporkan telah mundur dari timnas Prancis. Keputusan Pogba untuk mundur dari tim berjuluk Les Blues itu setelah komentar kontroversial presiden Prancis Emmanuel Macron yang menuduh Islam adalah sumber teroris.
Menurut berbagai sumber berita Timur Tengah, gelandang yang membawa Prancis menjuarai kompetisi Piala Dunia 2018 ini membenci keputusan pemerintah Prancis yang memberi penghormatan kepada guru yang menunjukkan karikatur penghinaan kepada Nabi Muhammad.
Sebelumnya, di Conflans-Sainte-Honorine, Prancis pada 16 Oktober, terjadi peristiwa pembunuhan seorang guru bernama Samuel Paty saat memperkenalkan media pengajaran berupa karikatur yang menghina Nabi Muhammad. Atas kasus ini, sedikitnya 7 orang didakwa karena kasus ini, salah satunya remaja 18 tahun bernama Abdullakh Anzorov.
Paty kemudian dianugerahi penghargaan Legion d’honneur, penghargaan tertinggi di Prancis sebagai pengakuan bahwa ia meninggal karena menjelaskan karikatur yang menghina nabi Muhammad sebagai bentuk pengajaran pentingnya kebebasan berbicara.
Presiden Emmanuel Macron kemudian menggambarkan pembunuhan itu sebagai serangan teroris Islam. Dia kemudian menggalang persatuan dan meminta ketegasan atas kejahatan dari ‘teroris Islam’.
Pogba diduga menganggap keputusan itu menghina dia dan Muslim Prancis, terutama karena Islam adalah agama terbesar kedua di Prancis setelah Kristen.
Berita tentang mundurnya Pogba pertama kali dipublikasi oleh situs berita olahraga Timur Tengah 195sports.com pada Ahad, (25/10/2020) kemudian dikutip di oleh media Inggris The Sun dan Daily Mail.
Keislaman Paul Pogba
Walaupun Paul Pogba lahir dari seorang ibu yang muslim, tapi Pogba mengaku baru mengenal Islam di usia 20 tahun. Pogba mengaku menggali Islam sendiri dan bukan dari pengaruh ibunya. Bahkan dari pengakuannya dalam seuah podcast dengan The Times, bintang Manchester United ini mengenal Islam justru dari beberapa temannya.
Melalui temannya pula Pogba mengatakan bahwa Islam sering disalahpahami, “Islam bukanlah gambaran yang dilihat semua orang, (yang dicirikan) terorisme,” katanya dalam podcast Life Times dari The Times.
Dalam perjalanannya sebagai seorang Muslim, Pogba mengaku pernah melalui masa sulit. Setelah menunaikan ibadah umrah ke Mekah, ia mengaku lebih tenang untuk menjalankan komitmennya.
“Itu membuat saya berubah, menyadari banyak hal dalam hidup. Saya kira, mungkin, itu membuat saya lebih damai di dalam. Itu adalah perubahan yang baik dalam hidup saya karena saya tidak terlahir sebagai seorang Muslim, meskipun ibu saya adalah seorang Muslim,” ujar Pogba.
Paul Pogba dilahirkan di Prancis dari Ayah keturunan Guinea dan Ibu keturunan Kongo. Pemain berposisi Gelandang berumur 27 tahun ini salah satu pemain termahal di dunia dengan harga transfer 105 juta dolar AS saat dibeli Manchester United dari Juventus pada tahun 2016. Pogba dikenal sebagai salah satu pemain muslim yang taat.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Sejak hari itu saya terus melakukannya. Anda harus sholat lima waktu, itu salah satu rukun Islam. Itu adalah sesuatu yang Anda lakukan. Makna mengapa Anda melakukannya, Anda meminta maaf dan bersyukur atas semua yang Anda miliki, seperti kesehatan saya dan segalanya,” katanya
“Ini benar-benar agama yang membuka pikiran saya dan itu membuat saya, mungkin, menjadi orang yang lebih baik. Anda lebih memikirkan tentang kehidupan setelah kematian. Hidup ini memiliki ujian. Seperti saat aku bersamamu, di sini. Bahkan jika Anda bukan seorang Muslim, Anda adalah manusia normal. Anda memiliki hubungan manusiawi dan menghormati Anda apa adanya, apa agama Anda, apa warna kulit dan segalanya.” Sambung Pogba.*