Hidayatullah.com—Presiden Zambia Edgar Lungu ikut larut dalam duka cita nasional atas kematian seekor ikan yang tinggal di sebuah kolam di universitas terbesar kedua di negeri itu.
Mahasiswa di Copperbelt University (CBU) menyalakan lilin sambil mengelilingi area kampus untuk meratapi kepergian ikan besar tersebut.
Tagar Mafishi, begitu orang mengenal ikan tersebut, menjadi trending di Twitter di negara yang terletak di belahan selatan Afrika tersebut, lapor BBC Rabu (9/9/2020).
Selama dua puluh tahun terakhir, para mahasiswa CBU meyakini ikan tersebut membawa keberuntungan bagi mereka ketika menjalani ujian.
Mafishi, yang artinya ikan besar dalam bahasa setempat Bemba, diperkirakan berusia setidaknya 22 tahun dan telah tinggal di kolam universitas itu selama lebih dari 20 tahun, kata ketua mahasiswa Lawrence Kasonde.
Kematian ikan jantan itu masih diselidiki, imbuh ketua persatuan mahasiswa CBU tersebut.
“Ikan tersebut belum dikubur, kami berencana untuk membalsemnya,” imbuh Kasonde kepada BBC.
Sebagian mahasiswa biasa mengunjungi ikan itu sebelum menempuh ujian dengan keyakinan tindakan tersebut akan membawa keberuntungan bagi mereka. Sedangkan sebagian lain melihatnya sebagai hiburan penghilang stres, lapor reporter BBC Zambia Kennedy Gondwe.
Mahasiswa tahun kedua Edwin Nambo menggambarkannya sebagai “simbol ikonik universitas” tersebut.
“Dengan hanya melihatnya berenang akan mendatangkan ketenangan jiwa sebelum ujian dan ketika menghadapi masa-masa sulit,” ujarnya.
Mengutip kata-kata tokoh antipenjajahan India Mahatma Gandhi, dalam pesan duka citanya di laman Facebook, Presiden Lungu berkata bahwa kebesaran suatu bangsa dan kemajuan moralnya dapat dilihat dari cara bangsa itu memperlakukan hewan.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Saya senang kamu mendapatkan sambutan perpisahan yang baik. Kami semua akan merindukanmu,” kata Presiden Lungu.
“Kami berdiri bersama komunitas mahasiswa CBU, yang lalu dan kini, berduka atas kematian hewan peliharaan ikonik mereka Mafishi,” kata tokoh oposisi Hakainde Hichilema.
“Semoga siripnya beristirahat dalam damai. Kami telah mengirimkan pengacara dan akuntan terbaik untuk datang dan membantu keluarganya dalam mempersiapkan wasiatnya,” bunyi cuitan pengguna Twitter @MoffatSamora.*