Hidayatullah.com—Presiden Mesir Abdel Fattah As-Sisi mengatakan pada Rabu bahwa perjanjian normalisasi UEA-Israel merupakan langkah menuju perdamaian regional dengan melindungi hak-hak Palestina dan keamanan Israel, Arab News melaporkan.
Dia memperingatkan terhadap setiap keputusan sepihak yang “akan merusak peluang untuk perdamaian” dan menyerukan pembicaraan antara ‘Israel’ dan Palestina.
Uni Emirat Arab dan ‘Israel’ telah sepakat untuk menormalisasi hubungan dalam kesepakatan yang ditengahi AS, yang disebut oleh Palestina sebagai “tikaman dari belakang dan pengkhianatan atas perjuangan rakyat Palestina.
Dalam panggilan telepon dengan Perdana Menteri ‘Israel’ Benjamin Netanyahu, As-Sisi menyuarakan dukungannya untuk “setiap langkah yang akan membawa perdamaian” ke Timur Tengah yang bergejolak.
Dia menyambut baik langkah-langkah yang “melindungi hak-hak sah rakyat Palestina, memungkinkan pembentukan negara merdeka dan memberikan keamanan bagi Israel.”
Perjanjian UEA-‘Israel’ yang diumumkan pada 13 Agustus adalah “langkah ke arah itu”, katanya.
As-Sisi memperingatkan terhadap setiap keputusan sepihak yang “akan merusak kesempatan untuk perdamaian””dan menyerukan pembicaraan antara ‘Israel’ dan Palestina.
UEA menjadi negara Arab ketiga yang setuju untuk menormalisasi hubungan dengan ‘Israel’, setelah Mesir menandatangani kesepakatan damai pada 1979 dan Yordania mengikutinya pada 1994.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Para pemimpin Arab mendukung solusi dua negara untuk menyelesaikan opresi ‘Israel’ yang telah berlangsung selama puluhan tahun.
Mereka mendukung tuntutan Palestina untuk sebuah negara berdasarkan perbatasan sebelum Perang Enam Hari 1967 ketika ‘Israel’ merampas Tepi Barat dan Gaza, dengan Yerusalem timur (Al-Quds) sebagai ibukotanya.*