Hidayatullah.com—Warga Inggris yang berlibur di Prancis bergegas pulang untuk menghindari kewajiban menjalani isolasi mandiri selama dua pekan, menyusul kebijakan London untuk memberlakukan karantina bagi siapa saja yang baru datang dari negara-negara yang mengalami peningkatan kasus Covid-19.
Pemerintah Inggris hari Kamis malam (13/8/2020) mengumumkan bahwa orang-orang yang datang ke Inggris dari Prancis, Belanda dan Malta akan diwajibkan menjalani karantina selama 14 hari. Kebijakan itu berlaku di seluruh wilayah Kerajaan Inggris mulai hari Sabtu pagi pukul 4 BST (British Summer Time).
Keputusan Inggris itu membuat rencana liburan ribuan pelancong terganggu dan disambut kekecewaan pelaku bisnis perjalanan dan pariwisata yang berusaha tetap hidup selama pandemi coronavirus.
Menteri Transportasi Inggris Grant Shapps mengatakan negaranya perlu untuk menjaga agar tingkat infeksi tetap rendah setelah Prancis, Belanda dan Malta semuanya mencatat lonjakan kasus Covid-19.
Monako, Kepulauan di Karibia Aruba, Turks and Caicos juga dimasukkan dalam daftar karantina oleh Inggris.
Prancis merupakan negara tujuan wisata paling populer kedua bagi warga Inggris setelah Spanyol. Sekitar setengah juta warga Inggris diperkirakan berada di negara itu.
Di pelabuhan-pelabuhan Dunkirk dan Calais –yang wali kotanya menyebut kebijakan Inggris itu sebagai “agresi”—banyak pelancong Inggris antre dengan kendaraan mereka untuk menaiki feri menyeberangi Channel menuju Inggris, lansir Euronews Jumat (14/8/2020).
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Air France, Eurostar dan Eurotunnel mengalami kenaikan reservasi dan layanannya cepat penuh terisi. Para operator perjalanan memperingatkan agar orang jangan mencoba untuk segera kembali ke Inggris kecuali mereka sudah reservasi.*