Hidayatullah.com—Dr. Essam el-Erian, seorang pemimpin senior Ikhwanul Muslimin di Mesir dan mantan Anggota Parlemen, meninggal pada hari Kamis (13/08/2020) di penjara Aqrab Kairo yang terkenal kejam, penjara dengan keamanan maksimum yang merupakan salah satu kompleks penjara Tora, Middle East Observer melaporkan.
Essam Mohammed Hussein El Erian, lahir 1954, adalah seorang dokter dan politisi Mesir. Dia adalah anggota Dewan Bimbingan Ikhwanul Muslimin; dan menjabat sebagai wakil ketua Partai Kebebasan dan Keadilan.
El-Erian, berusia 66 yahun, tidak diizinkan dikunjungi selama enam bulan terakhir di penjara keamanan tinggi Sisi karena pembatasan coronavirus, ungkap pengacaranya.
El-Erian lulus dari Fakultas Kedokteran, Universitas Kairo, pada 1977 dan menerima gelar Sarjana Hukum dari universitas yang sama pada 1992. Ia memperoleh gelar Magister Patologi pada 1986 dari Universitas Kairo. Ia juga memperoleh gelar BA dalam Studi Islam dan Sejarah dari Universitas Al Azhar pada tahun 1999.
Dia menjabat sebagai anggota parlemen setelah revolusi 2011 yang menggulingkan otokrat lama Hosni Mubarak.
El-Erian dan para pemimpin Ikhwan lainnya ditangkap setelah kudeta militer 2013 yang dipimpin oleh Menteri Pertahanan Abdel Fattah As-Sisi, yang berkuasa sekarang. Kudeta itu menggulingkan presiden sebelumnya, Mohamed Morsi, yang terpilih secara demokratis.
El-Erian telah banyak menulis tentang politik Mesir serta urusan Islam dan Arab. Dia adalah anggota pendiri Organisasi Hak Asasi Manusia Mesir dan anggota asosiasi dari Organisasi Arab untuk Hak Asasi Manusia.
El-Erian ditangkap pertama kali dan dipenjara selama satu tahun, tepat sebelum pembunuhan mendiang Presiden Mesir Anwar Sadat dari September 1981 hingga Agustus 1982.
Pada tahun 1995, El Erian dijatuhi hukuman lima tahun kerja paksa oleh pengadilan militer karena keanggotaannya di Ikhwanul Muslimin.
Pada Mei 2006, dia ditahan dan dipenjara selama tujuh bulan karena mendukung protes hakim.
Pada Juli 2007 dia ditangkap lagi dan ditahan hingga Oktober tahun itu.
Dr. El-Erian ditangkap pada Januari 2011 tak lama sebelum penggulingan mantan diktator Hosni Mubarak.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Dia ditangkap lagi pada 30 Oktober 2013.
Otoritas penjara Mesir belum secara resmi mengkonfirmasi kematian tersebut.
Presiden Mohamed Morsi sendiri meninggal dalam tahanan tahun lalu pada usia 67 tahun, karena apa yang dikatakan para ahli PBB dan kelompok hak asasi manusia sebagai kelalaian medis yang disengaja oleh pihak berwenang.
Sejak meraih kekuasaan pada 2014, Sisi telah memimpin tindakan keras tanpa henti terhadap lawan-lawannya dari seluruh spektrum politik.
Dr. Essam El-Erian termasuk di antara mereka yang dihukum penjara seumur hidup setelah kudeta tersebut. Pengadilan El-Erian dan pemimpin Ikhwan lainnya telah dikutuk oleh kelompok hak asasi sebagai bermotif politik.*