Hidayatullah.com — Amerika Serikat kembali menjatuhkan sanksi atas rezim Bashar al-Assad Suriah, kali ini menarget putranya Hafez, Departemen Luar Negeri mengumumkan pada Rabu lapor Anadolu Agency.
“Hari ini, Departemen Luar Negeri dan Departemen Keuangan melanjutkan tindakan sanksi terhadap rezim Assad dengan merilis 14 penunjukan baru di bawah Undang-undang Perlindungan Sipil Suriah dan otoritas lain,” Menlu Mike Pompeo mengatakan dalam sebuah pernyataan. “Di antara tindakan hari ini, kami juga menunjuk putra Bashar al-Assad, Hafez al-Assad…”
Sanksi ini diberi nama sanksi Hama and Maarat Al-Numan untuk mengenang para korban dari dua kekejaman paling terkenal rezim Assad, yang terjadi pada tahun 2011 dan 2019.
Sejumlah demonstran damai terbunuh di Hama pada 2011, sementara 42 orang terbunuh pada 2019 setelah rezim Suriah membom sebuah pasar.
Perusahaan Al-Qattan, yaitu Muruj Cham Investment and Tourism Group, Adam Trading and Investment LLC, Intersection LLC, Wassim Kattan LLC, dan Larosa Furniture juga masuk dalam daftar sanksi karena hubungan dan dukungan mereka kepada rezim Suriah.
Mal Qasioun, Hotel Al-Jalaa, Massa Plaza Mall, dan Kompleks Yalbagha juga masuk daftar hitam tersebut.
“Kami akan terus meminta Bashar al-Assad dan rezimnya bertanggung jawab atas kejahatan mereka, sambil menjaga ingatan korban mereka tetap hidup,” kata Pompeo. “Rezim Assad dan mereka yang mendukungnya memiliki pilihan sederhana: mengambil langkah-langkah yang tidak dapat diubah menuju solusi politik yang abadi untuk mengakhiri konflik Suriah seperti yang diminta oleh UNSCR 2254 atau menghadapi tahapan baru dari sanksi yang melumpuhkan.”
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Suriah telah terperosok dalam perang saudara yang menghancurkan sejak awal 2011, ketika rezim Assad menindak protes pro-demokrasi dengan kekerasan.
Ratusan ribu orang telah terbunuh sejak dan lebih dari 10 juta orang terlantar, menurut perhitungan PBB.*