Hidayatullah.com—Pengadilan di Korea Selatan hari Selasa (14/7/2020) menyatakan ibu dari bos Korean Air bersalah berkali-kali melakukan serangan terhadap para stafnya, tetapi hanya mengganjar wanita itu dengan hukuman percobaan.
Lee Myung-hee adalah ibu yang dituakan keluarga Cho, yang menguasai konglomerat transportasi dan logistik Hanjin di mana putranya Cho Won-tae menggantikan suaminya yang wafat tahun lalu sebagai chairman.
Beberapa tahun belakangan keluarga miliarder itu mendapat sorotan tajam setelah berkali-kali tersangkut perkara pidana mulai dari penyerangan, penggelapan atau korupsi, penyelundupan barang mewah, serta perebutan kekuasaan di lingkungan kelompok usaha Hanjin, termasuk Korean Air.
Lee, yang kini dikabarkan berusia 70 tahun, menghadapi dakwaan berulang kali melakukan serangan terhadap para stafnya –mulai dari sopir dan pembantu rumah tangga hingga pekerja konstruksi— dalam bentuk tindakan seperti sumpah-serapah, menendang pekerjanya, menampar dan bahkan melempar mereka dengan gunting.
Hari Selasa, Pengadilan Distrik Seoul Tengah menyatakannya bersalah, tetapi hanya memberikannya hukuman percobaan tiga tahun dan 80 jam kerja sosial. Pengadilan beralasan terdakwa sudah berusia tua dan para korban tidak ingin terdakwa dihukum.
“Berbeda dengan posisi Lee sebagai seorang istri chairman seorang konglomerat, para korban, seperti sopir dan pembantu rumah tangga, tidak punya pilihan kecuali menerima perlakuan buruk dari Lee,” kata pengadilan seperti dikutip kantor berita Yonhap dan dilansir AFP.
Pengadilan mengatakan Lee mengakui perbuatannya dan mencapai kesepakatan dengan para korban, dan hal tersebut menjadi faktor pertimbangan dalam penentuan vonis hukuman.
Beberapa perilaku buruk anggota keluarga kaya-raya Cho sempat mencuat ke publik dan menjadi kepala berita media di Korea Selatan.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Cho Hyun-ah, anak perempuan tertua, menjadi sorotan media global pada tahun 2014 karena menendang seorang kru kabin Korean Air, setelah dia disuguhi kacang makadamia dalam kantong plastik dan bukan mangkok. Skandal ini dikenal dengan julukan “kemarahan kacang”.
Adik perempuannya, Cho Hyun-min, dua tahun lalu dituduh melemparkan minuman ke wajah seorang manajer perusahaan periklanan ketika berlangsung rapat bisnis. Insiden ini dijuluki media skandal “kemarahan air”.*