Hidayatullah.com—Dua direktur papan atas Voice of America mengundurkan diri menyusul orang pilihan Presiden Donald Trump mengambil alih kepemimpinan lembaga pengawas VOA, sehingga menimbulkan kekhawatiran akan independensi lembaga penyiaran yang didanai pemerintah itu.
Direktur VOA Amanda Bennett dan wakilnya Sandra Sugawara hari Senin (15/6/2020) bersama-sama mengundurkan diri menyusul kritikan tajam dari Presiden Trump dan penunjukan orang dekat presiden, Michael Pack, sebagai kepala lembaga yang mengawasi kinerja VOA.
Lembaga penyiaran plat merah itu memproduksi konten audio dan video bagi pendengar dan pemirsanya di seluruh Amerika Serikat dan belahan dunia lain dalam 47 bahasa.
Pack pernah bekerja sama dengan bekas penasihat Trump, Steve Bannon, yang dikenal sebagai “spin doctor” pengelola isu di media dan komandan buzzer di internet dan media sosial untuk kepentingan Donald Trump. Nama Pack diusulkan untuk menduduki kursi pimpinan US Agency for Global Media oleh Trump dan disetujui Senat AS (yang dikuasai Partai Republik) awal bulan ini, meskipun mendapat penentangan dari politisi-politisi Demokrat.
Bennett dan Sugawara mengatakan Pack diberi wewenang untuk menunjuk sendiri siapa orang yang akan mengelola VOA begitu dia menduduki kursi pimpinan US Agency for Global Media. Dalam pengunduran dirinya kedua jurnalis veteran itu tidak menyinggung soal perseteruannya dengan Presiden Trump, yang menuding VOA mempromosikan agenda asing.
Sejumlah pembantu Presiden Trump memandang VOA belakangan ini sebagai sebuah elemen “deep state”, menurut laporan Associated Press seperti dilansir DW.
Konflik antara para pembantu Trump dan VOA mencuat ke publik pada bulan April ketika penasihat medsos Trump, Dan Scavino, lewat Twitter mengecam keras VOA dengan menyebutnya sebagai media AS yang justru menebarkan propaganda pemerintah China dan lembaga penyiaran yang “tercela”. Untuk mendukung kecamannya Scavino menyertakan video berisi liputan VOA tentang pembukaan kembali kota Wuhan setelah ditutup selama 76 hari guna meredam penyebaran Covid-19. Dalam liputan itu VOA menyebut lockdown Wuhan sebagai “contoh yang dapat ditiru” oleh daerah lain di luar China dalam kebijakan karantina wilayah.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Sehari kemudian, Gedung Putih mengeluarkan pernyataan resmi yang menggemakan pendapat Scavino tersebut.
“VOA terlalu sering berbicara untuk musuh-musuh Amerika –bukan warganya sendiri,” kata Gedung Putih. “Jurnalis seharusnya melaporkan fakta, tetapi VOA justru menggaungkan propaganda Beijing.”
Secara pribadi Trump pada pertengahan April mendukung Pack dengan mengatakan dia bisa melakukan pekerjaan dengan baik dalam mengawasi Voice of America.
“Dan apa yang telah Anda dengar keluar dari Voice of America, sungguh menjijikkan,” kata Trump. “Apa yang mereka katakan menjijikkan bagi bangsa kita,” imbuhnya.*