Hidayatullah.com–Dengan mata merah dan wajah tampak tertekan, orang-orang bergegas menuju bandara-bandara di Eropa untuk terbang kembali ke Amerika Serikat, setelah Presiden Donald Trump hari Kamis (12/03/2020) mengeluarkan kebijakan berkaitan wabah coronavirus, yang melarang masuk orang yang datang dari negara-negara Eropa.
Larangan masuk itu berlaku selama 30 hari dan dikenai atas warga 26 negara Eropa, kecuali Inggris dan Irlandia, serta warga negara Amerika Serikat. Kebijakan itu berlaku mulai Jumat dini hari, lapor Reuters.
Pengumuman Trump itu mengacaukan rencana perjalanan puluhan ribu orang dan menghantam keras industri penerbangan komersil yang sudah nyaris lumpuh akibat coronavirus, yang sudah ditetapkan WHO sebagai pandemi dan menewaskan 4.600 orang di seluruh dunia.
“Pengumuman itu membuat panik,” kata Anna Grace, pemudi berusia 20-an tahun, mahasiswa AS di Universitas Suffolk yang pertama kali melancong ke Eropa dan langsung mengubah tiket pesanannya terbang kembali ke rumah dari Bandara Barajas, Madrid, dan batal terbang ke Prancis.
Di dekatnya, ada wanita tua pensiunan bernama Cristina Elvira. Dia akan terbangbkbali ke Miami dan merasa lega bisa meninggalkan Spanyol, di mana jumlah kasus baru coronavirus melonjak beberapa hari terakhir sehingga menjadikannya negara di Eropa yang paling parah terdampak Covid-19 setelah Italia dan Prancis.
“Kami beruntung dapat meninggakan Eropa,” kata Elvira ketika checked in menuju pesawat, dia salah dari sekitar 20 orang yang akan terbang kembali ke AS.
Akan tetapi, sebagian orang merasa khawatir apa yang akan terjadi setibanya mereka di AS.
“Saya harus mengubah tiket dan mengakiri perjalanan lebih dini, jika tidak, saya akan mendapati pintu perbatasan ditutup,” kata Miguel Paracuellos, seorang warga Spanyol yang bekerja di AS.
“Itu kebijakan yang diambil Trump dikarebakan dia orang yang tidak becus dan tidak mampu berbuat apa-apa di sana, dia justru menyalahkan musuh luar, dalam hal ini Eropa.”
Trump mengatakan dia harus bertindak demikian karena Uni Eropa gagal membuat kebikakan yang layak untuk menghentikan penyebaran coronavirus.
Di bandara internasional Roissy Charles de Gaulle di Paris, Jon Lindfors menggemakan kritikan terhadap Trump, yang memyebabkan kebingungan dengan mengisyaratkan bahwa “perdagangan dan kargo” dari Eropa juga akan dilarang. Dia kemudian mengklarifikasi lewat Twitter bahwa perdagangan tidak akan terdampak.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Tidak jelas apa yang dimaksudkan Trump. Kebijakan itu direncakan dengan buruk, dan kalimatnya tidak ditata dengan baik,” kata Lindfors, yang bekerja di sebuah perusahaan peralatan hidrolik dan akan terbang pulang ke AS hari Sabtu di akhir tujuh hari kunjungannya di Prancis.
“Trump bilang itu bukan krisis kesehatan, bukan krisis ekonomi, tapi kenyataannya demikian. Kami tidak lagi percaya omongan Trump.”
Seorang kru Delta mengatakan bahwa kebijakan Trump justru menjadikan maskapai penerbangan itu limbung.
“Ini akan menimbulkan kekacauan besar,” kata kru yang enggan identitasnya disebutkan itu.
“Kami tidak berharap jadinya seperti ini. Kami tidak tahu apa yang akan terjadi pada kami dan perusahaan,” ujarnya.”*