Hidayatullah.com – Informasi tentang Virus Corona (nCoV) dan bagaimana penyebarannya di Daerah Otonomi Uighur Xinjiang (XUAR) China adalah “rahasia negara” dan tidak dapat dibagikan kepada publik, menurut seorang pegawai pemerintah di ibukota Urumqi wilayah tersebut lapor Radio Free Asia pada Selasa (03/02/2020).
Pada 23 Januari, media pemerintah China mengutip otoritas kesehatan setempat di XUAR yang mengatakan bahwa seorang pria berumur 47 tahun yang diidentifikasi dengan nama keluarga Li dan pria berumur 52 tahun diidentifikasi sebagai Gu telah dipastikan terinfeksi oleh nCoV. Keduanya pernah berada di ibukota provinsi Wuhan, yaitu Hubei, di mana virus itu diyakini pertama kali ditularkan ke manusia.
Pada hari Ahad, setidaknya 24 orang telah Virus Corona dikonfirmasi terinfeksi di Xinjiang dengan 1.254 orang ditempatkan di bawah pengawasan medis, dengan enam orang dalam kondisi serius dan dua orang dalam kondisi kritis, menurut media pemerintah.
Sebuah laporan oleh situs resmi Tianshan.net mengatakan bahwa China Southern Airlines telah mengirim 400.000 masker dan 40.000 sarung tangan ke Urumqi dan kota Karamay di tingkat prefektur, sementara otoritas mengirim sekitar 1.000 alat penguji Virus Corona ke Xinjiang, mensugestikan potensi keparahan wabah di wilayah tersebut.
Pejabat lokal masih bungkam tentang bagaimana nCoV menyebar di wilayah, di mana otoritas menahan 1,8 juta Uighur dan minoritas Muslim lain yang dituduh menyembunyikan “pandangan agama yang kuat” dan ide “yang secara politik salah” dalam jaringan besar kamp penahanan sejak April 2017.
Laporan oleh Uighur Service dari Radio Free Asia (RFA) dan outlet media lain mengindikasikan mereka yang ditahan di luar kemauan mereka dan menjadi sasaran indoktrinasi politik, secara rutin menghadapi perlakuan kasar di tangan pengawas mereka, dan menjalani diet buruk dan berada dalam kondisi tidak higienis di fasilitas yang seringkali penuh sesak, yang para pakar peringatkan baru-baru ini dapat menyebabkan epidemic.
RFA baru-baru ini berbicara dengan para pegawai dari sejumlah biro kesehatan dan kantor terkait lainnya di XUAR untuk mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana virus ini menyebar, tetapi mereka semua menolak berkomentar, dengan satu pegawai mengatakan bahwa hal itu dapat melanggar undang-undang China tentang pengungkapan masalah keamanan nasional.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Ketika ditanya berapa jumlah mereka yang terinfeksi, seorang pegawai di pusat panggilan darurat 120 di prefektur Kashgar mengatakan mereka tidak tahu dan mengarahkan pertanyaan ke biro kesehatan kota, sementara seorang staf pelayanan darurat di Otonomi Prefektur Changji Hui kota Sanji mengatakan “Saya tidak dapat menjawab itu… [karena] Saya tidak tahu siapa Anda.”
Seorang pegawai pemerintah di Urumqi, ketika ditanya tentang jumlah yang terinfeksi, mengatakan kepada RFA bahwa “Saya tidak dapat berbicara dengan Anda di telepon tentang rahasia negara seperti ini.”
Seorang pegawai biro kesehatan di daerah Akto (Aketao), di Prefektur Otonomi Kizilsu Kirghiz, tidak memberikan jumlah kasus, tetapi mengatakan bahwa anggota stafnya telah dibagi menjadi tujuh kelompok untuk melakukan pekerjaan yang berkaitan dengan keselamatan publik.*