Hidayatullah.com—Presiden Aljazair yang baru, Abdelmajid Tebboune, telah memberikan grasi kepada lebih dari 3.000 narapidana yang menjalani hukuman singkat, seiring dengan upayanya merebut hati rakyat yang beberapa bulan terakhir terus melakukan demonstrasi menuntut reformasi politik, lapor BBC Rabu (5/2/2020).
Presiden Tebboooune terpilih pada bulan Desember 2019, dalam pemilu yang ditentang oleh rakyat yang menginginkan agar para pejabat pemerintahan Abdulaziz Bouteflika disingkirkan dari kekuasaan seluruhnya.
Tebboune menaiki tangga kekuasaan dengan memulai karir panjang sebagai pegawai negeri sipil, lalu menjadi perdana menteri pada tahun 2017. Namun, dia hanya menjabat sebagai kepala pemerintahan Aljazair selama tujuh bulan, setelah bertengkar dengan para pengusaha yang berpengaruh di negeri itu. Ketika itu dia juga menjabat sebagai menteri perumahan dan menteri informasi.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Tebboune merupakan loyalis Abdelaziz Bouteflika, presiden Aljazair yang mundur pada April 2019 atas desakan rakyat, yang muak dengan pemerintahannya selama 20 tahun yang dipenuhi dengan korupsi, kolusi dan nepotisme.*