Hidayatullah.com–Paus Fransiskus hari Rabu (1/1/2020) mengungkapkan permintaan maaf karena telah memukul berkali-kali tangan seorang wanita yang menarik dirinya untuk berjabat tangan. Dia mengakui kehilangan kesabaran dan perbuatannya bukanlah contoh yang baik.
Paus Fransiskus hari Selasa (31/12/2019) berhadapan dengan seorang jemaat wanita yang “sangat bersemangat” untuk menjabat tangannya sehingga menarik tubuh rohaniwan berusia 83 tahun itu. Kesal dengan kelakuan jemaatnya tersebut, Paus Fransiskus lantas memukul telapak tangan si wanita berkali-kali sambil berusaha menarik tangannya sendiri. Wajah marah rohaniwan Katolik “wakil Tuhan di bumi” itu tampak sangat marah. Peristiwa yang terjadi pada hari Selasa malam Tahun Baru ketika Paus menemui ribuan jemaatnya yang menyemut di St. Peter’s Basilica itu terekam kamera awak media.
“Banyak kali kita kehilangan kesabaran, bahkan termasuk saya, dan saya minta maaf atas contoh buruk kemarin,” kata Paus Fransiskus dari balkon gedung Vatikan kepada ribuan jemaat yang berkumpul di lapangan St. Peter’s hari Rabu di akhir tradisi Misa Tahun Baru.
Permintaan maaf itu disampaikan Paus Fransiskus dalam pesan spiritual pertamanya di Tahun Baru 2020. Petinggi Tahta Suci Vatikan itu juga menggunakan kesempatan tersebut untuk mengecam kekerasan terhadap kaum Hawa, lapor Reuters.
“Semua kekerasan yang dilakukan terhadap wanita merupakan penistaan terhadap Tuhan,” kata Paus kepada orang-orang yang hadir di St. Peter’s Basilica.
Dia juga menyinggung betapa sering tubuh wanita dikorbankan di dalam advertensi (iklan produk), pornografi dan untuk mendulang keuntungan. Tubuh wanita “harus dibebaskan dari konsumerisme, harus dihormati dan dihargai,” ujarnya.
Meskipun melahirkan kehidupan, wanita “terus saja mengalami pelecehan, dipukuli, diperkosa, dipaksa melakukan prostitusi” dan kita membuat mereka melakukan aborsi, kata Paus. “Kita dapat mengetahui tingkat kemanusiaan kita dari cara kita memperlakukan tubuh wanita,” imbuh Paus Fransiskus, yang juga menyinggung isu imigrasi dan anak dalam pidatonya.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Pemimpin tertinggi Katolik Roma itu pada bulan April 2019 mengatakan Gereja harus mengakui sejarah suram di mana pria mendominasi wanita dan melakukan kekerasan seksual terhadap wanita. Satu bulan kemudian dia untuk pertama kalinya menunjuk empat wanita untuk bertugas di empat departemen penting Vatikan yang mengurus dan mempersiapkan pertemuan-pertemuan besar uskup tingkat dunia.*