Hidayatullah.com–Negara-negara bagian di bekas Jerman Timur memiliki lebih sedikit warga manula yang bergantung pada tunjangan sosial dari pemerintah dibandingkan negara bagian di Jerman sisi barat. Perbedaan peran wanita di lapangan kerja bisa jadi faktor penyebab ketimpangan itu.
Pada akhir 2018 di negara-negara bagian yang dulu tergabung dalam Jerman Barat sebanyak 4,15% orang di atas usia 65 tahun harus mencari bantuan dari pemerintah untuk dapat bertahan hidup. Di enam negara bagian di Jerman Timur, termasuk Berlin, rata-ratanya hanya 2,15%. Bandingkan dengan rata-rata nasional manula yang harus meminta bantuan negara yaitu 3%.
Koran Rheinische Post yang berbasis di Düsseldorf hari Senin (23/9/2019) melaporkan bahwa angka itu berasal dari biro statistik Jerman, lansir DW.
Dimasukkannya Berlin –yang sebelum reunifikasi 1989 terbagi menjadi timur dan barat– dalam qkalkulasi untuk Jerman bagian barat menjadikan ketimpangan semakin nyata.
Pasalnya, angka manula yang membutuhkan bantuan dari pemerintah di ibukota Jerman itu tergolong tinggi, yaitu 6,5%. Dengan memasukkan angka tersebut dalam hitungan, maka manula yang membutuhkan sokongan pemerintah untuk hidup sehari-hari di wilayah Jerman bagian barat menjadi 4,36%.
Salah satu faktor mengapa jumlah manula yang membutuhkan tunjangan sosial di Jerman bagian timur lebih sedikit adalah secara tradisi wanita di kawasan itu lebih aktif di pasar kerja alias banyak wanita yang bekerja. Bahkan hampir 30 tahun setelah reunifikasi, para wanita di Jerman bagian timur bekerja lebih sering dan lebih lama dibanding kaum Hawa di bagian barat. Hal itu tercermin dalam jumlah uang pensiun yang lebih banyak yang mereka terima.*
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/