Hidayatullah.com—Gabon akan menjadi negara Afrika pertama yang mendapatkan anugerah berupa bantuan internasional atas upayanya melestarikan hutan hujan dan mengatasi perubahan iklim, kata Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Norwegia akan membayar Gabon $150 juta dalam periode 10 tahun atas upayanya meredam penggundulan hutan dan melestarikan hutan alaminya sehingga dapat menyerap karbon dioksida, lapor BBC Senin (23/9/2019).
“Kesepakatan yang kami tanda tangani dengan Norwegia adalah semacam konfirmasi atas upaya-upaya yang telah dilakukan Gabon selama 10-15 tahun dalam mengendalikan penggundulan hutan serta menggunakan metode kehutanan berkelanjutan dan baik untuk melestarikan hutan Congo Basin sekaligus mengurangi emisi karbon,” kata Menteri Lingkungan Gabon Lee White kepada BBC.
Itu semua diakukan dengan cara penebangan pohon bertanggung jawab, imbuh White.
Menurut penjelasan kontrak yang ditandatangani hari Ahad (22/9/2019), Norwegia akan membayar Gabon $10 untuk setiap ton karbon yang tidak dikeluarkan, relatif pada rata-rata tahunan negara itu antara tahun 2005 dan 2014, dan maksimal pembayarannya $150 juta untuk jangka waktu 10 tahun ke depan, lapor AFP.
Hampir 90% wilayah Gabon merupakan hutan hujan dan negara itu berada di depan dalam upaya-upaya pelestarian hutan di kawasan Afrika Barat. Sejak tahun 2000 negara itu sudah membuat 13 taman nasional.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Hutan-hutan di Gabon itu termasuk yang paling penting di dunia untuk menyerap sebagian besar karbon dioksida yang dihasilkan dari aktivitas kehidupan manusia, dengan perannya memperlambat pemanasan global.
Sayangnya, Gabon belum lama ini terlibat dalam skandal besar penebangan liar kayu keras di hutan tropisnya.*