Hidayatullah.com—Kapal-kapal perang Inggris akan berpatroli di kawasan Teluk Guinea sebelum akhir tahun ini, menurut Menteri Angkatan Bersenjata Inggris Mark Lancaster, yang sedang melakukan kunjungan kerja tiga hari ke Ghana.
Dilansir BBC Kamis (29/8/2019), Lancaster mengatakan bahwa kapal perang negaranya akan bergabung dengan kapal perang dari negara-negara anggota blok kerjasama regional Ecowas, guna mengatasi gangguan keamanan di sekitar perairan Afrika Barat, yang dianggap sebagai jalur pelayaran paling rawan di dunia.
Pengumuman oleh Lancaster itu disampaikan setelah belum lama ini 10 pelaut Turki diculik di lepas pantai Nigeria.
Kepada BBC Lancaster mengatakan bahwa pemerintah Inggris menggali cara-cara kerja sama lain dengan negara-negara Afrika Barat guna mengatasi meningkatnya gangguan keamanan di perairan Teluk Guinea.
“Ini merupakan kepentingan nasional Inggris di mana kami terus memberikan keamanan, keamanan maritim di belahan dunia ini guna memastikan keamanan jalur bagi kapal-kapal yang melintas, berjuang demi perdagangan internasional agar dapat melintasi bagian dunia ini tanpa gangguan.”
Dalam lawatannya ke Ghana, menteri Inggris itu mengunjungi pusat koordinasi maritim Ecowas, yang mendapatkan bantuan dari pemerintah Kerajaan Inggris.
Bulan lalu, sebagian anggota Ecowas menandatangani kesepakatan yang memungkinkan mereka bekerja sama memerangi aktivitas seperti pembajakan, penyelundupan dan perdagangan BBM ilegal, serta penangkapan ikan ilegal.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Menurut International Maritime Bureau (IMB), sebanyak 73% dari semua penculikan dan 92% penyanderaan di laut terjadi di lepas pantai Nigeria, Guinea, Togo, Benin dan Kamerun.
Kebanyakan serangan pembajakan, penculikan serta penyanderaan menimpa kapal-kapal pengangkut minyak dan gas.*