Hidayatullah.com—China memerintahkan maskapai penerbangan Cathay Pacific yang berbasis di Hong Kong untuk memberhentikan siapa saja karyawannya yang mendukung unjuk rasa pro-demokrasi di teritori itu.
Permintaan Beijing itu berbarengan dengan unjuk rasa damai yang digelar di bandara Hong Kong, di mana ribuan orang menduduki sebuah terminal, lapor BBC Jumat (9/8/2019).
Cathay juga menghadapi tekanan online setelah koran yang dikelola pemerintah China memanas-manasi publik dengan hashtag #BoycottCathayPacific, yang menjadi tren di media sosial China.
“Empat Dosa Cathay Pacific Airlines,” bunyi kepala berita di koran People’s Daily, yang memaparkan aksi-aksi maskapai penerbangan itu yang disebutnya mendukung gerakan pro-demokrasi.
Chairman Cathay Pacific John Slosar membela karyawannya. “Kami mempekerjakan 27.000 staf di Hong Kong yang melakukan banyak pekerjaan berbeda … tentunya kami tidak mungkin mengarahkan pendapat mereka tentang sesuatu,” ujarnya.
Sebelumnya waralaba minuman teh asal Taiwan, Yifang, dan minuman olahraga populer dari Jepang juga sudah menjadi target kampanye boikot. Salah satu cabang Yifang di Hong Kong dikabarkan menggantungkan tanda dukungan untuk para demonstran. Cabang itu kemudian dirusak orang, lapor kanal TV Taiwan TVBS.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Minuman olahraga Pocari Sweat menarik iklannya dari kanal TV Hong Kong TVB, yang dituduh pengunjuk rasa mendukung pro-Beijing.
Mendapat tekanan boikot, kantor pusat perusahaan itu yang berada di China Daratan mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan bahwa operasioanl cabangnya di Hong Kong dikelola secara terpisah dan pihak perusahaan mendukung kebijakan China “satu negara dua sistem” yang diberlakukan di Hong Kong.*