Hidayatullah.com—Terjadi bentrokan fisik antara polisi dan pengunjuk rasa yang menuntut pengunduran diri Presiden Honduras Juan Orlando Hernandez, yang diduga berkaitan dengan organisasi kriminal pengedar narkoba.
Ribuan orang turun ke jalan-jalan di ibukota Tegucigalpa hari Selasa (6/8/2019), lapor BBC.
Beberapa bangunan dibakar, polisi menggunakan gas air mata dan water cannon untuk membubarkan demonstran.
Aksi protes itu dilakukan beberapa hari setelah jaksa penuntut di pengadilan Amerika Serikat menuding kampanye pilpres 2013 Hernandez didanai oleh uang narkoba.
Seruan agar Hernandez turun dari jabatan presiden mencuat sejak saudara lelakinya Juan Antonio Hernandez ditangkap di Florida pada bulan November, dan dituduh bersekongkol menyelundupkan kokain dalam jumlah besar ke AS.
Ketika itu, Presiden Hernandez mengatakan bahwa penangkapan saudara lelakinya itu merupakan pukulan bagi keluarga, tidak seorang pun yang lebih tinggi dari hukum.
Namun, tuduhan bahwa Presiden Honduras itu berkaitan dengan perdagangan narkoba kembali mencuat pekan lalu, ketika dokumen pengadilan yang berkaitan dengan kasus saudara lelakinya dinyatakan tidak lagi rahasia dan bisa dipublikasikan.
Dokumen itu menyebut seorang pria yang diidentifikasi sebagai “co-conspirator 4” yang kemudian disebut CC-4, ambil bagian dalam konspirasi menggunakan uang $1,5 juta hasil perdagangan narkoba untuk kampanye presiden CC-4.
CC-4 digambarkan dalam dokumen itu berhasil “terpilih sebagai presiden Honduras pada tahun 2013,” waktu yang sama ketika Juan Orlando Hernandez memenangkan periode pertamanya sebagai presiden.
Hernandez terpilih untuk periode kedua pada tahun 2017 dalam pemilihan presiden yang menurut lawan-lawannya dipenuhi kecurangan.
Hernandez dengan tegas membantah tuduhan-tuduhan tersebut. Dalam konferensi pers hari Sabtu (3/8/2019), dia mengatakan dirinya adalah “satu-satunya presiden yang melakukan apa yang seharusnya dilakukan” terhadap perdagangan narkoba dan sebagai akibatnya para pengedar barang haram itu “berusaha membalas dendam” terhadapnya.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Akan tetapi, ribuan orang yang turun ke jalan-jalan di ibukota hari Selasa rupanya tidak berhasil diyakinkan. Mereka menyebut Presiden Hernandez sebagai “diktator narkoba” sambil membawa berbagai tulisan yang berisi tuntutan mundur.
Aksi protes hari Selasa itu dilakukan hanya beberapa pekan setelah anggota kepolisian militer menembaki para pelajar saat menggelar demonstrasi antipemerintah.*