Hidayatullah.com—Menteri Luar Negeri Swiss Ignazio Cassis dihujani kecaman berkaitan dengan 1,8 juta franc Swiss yang disetujui sebagai dana sponsor dari produsen rokok terkenal Philip Morris International, yang akan digunakan untuk pembuatan paviliun Swiss dalam Expo 2020 di Dubai.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyorot tajam kesepakatan itu. Sementara Swiss School of Public Health –kelompok 8 universitas yang menawarkan program studi kesehatan– dalam surat yang ditujukan kepada Cassis mengatakan bahwa menerima uang dari hasil penjualan tembakau bertentangan dengan prinsip-prinsip etika kedokteran.
“Industri ini sudah membodohi publik selama puluhan tahun, menyebarkan kebohongan perihal efek merokok dan perokok pasif, dan dengan investasi yang luar biasa besar menyesatkan masyarakat agar percaya bahwa sains tidak sepakat dalam masalah (dampak negatif tembakau) ini,” kata Swiss School of Public Health dalam surat tiga halaman untuk Casiss, yang dipublikasikan hari Rabu (24/7/2019) seperti dilansir Euronews.
Kementerian Luar Negeri Swiss berusaha menghemat uang negara dalam keikutsertaannya di Expo 2020, dengan menetapkan 50% biaya akan ditutup dengan uang sponsor pihak swasta, kata seorang jubir kementerian.
Pihak kementerian mengatakan bahwa Cassis, yang merupakan seorang dokter dan bekas ketua asosiasi kesehatan nasional Public Health Schweiz, mengkaji ulang kesepakatan yang dibuatnya dengan Philip Morris dan berusaha mencari jalan guna mengatasi masalah tersebut.
“Opsi-opsi sedang dikaji, tetapi belum jelas berapa lama hal itu akan berlangsung,” kata jubir tersebut.
Philip Morris merupakan produsen produk-produk tembakau terbesar di dunia. Perusahaan itu membuat rokok merek Marlboro, dan yang terbaru produk tembakau yang dipanaskan (rokok elektrik) guna memperluas pasarnya di luar pasar rokok tradisional.
WHO mengatakan Philip Morris melanggar MoU tahun 2011, yang pernah ditandatanganinya bersama lembaga antarpemerintah yang berbasis di Paris Bureau International Expositions (BIE), penyelenggara expo, berkaitan dengan isu kesehatan masyarakat dan kaitannya dengan acara-acara besar internasional.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
MoU itu antara lain berisi larangan iklan, penjualan, promosi dan sponsor melalui produk-produk tembakau.
WHO saat ini sedang berkomunikasi dengan BIE, serta para pejabat Swiss di Bern, perihal masalah tersebut, kata seorang jubir WHO.
Sekitar 27% penduduk Swiss adalah perokok aktif atau perokok pasif, menurut sebuah survei tahun 2017 oleh Kantor Federal Statistik Swiss.*