Hidayatullah.com–Inggris harus menggelar pemilu Uni Eropa meskipun pemerintah London berharap negaranya sudah keluar dari organisasi tersebut ketika pemilu itu digelar.
UE akan menggelar pemilu pada 23 Mei, tetapi PM Theresa May mengatakan Inggris tak perlu mengikutinya apabila kesepakatan Brexit lebih dulu disetujui oleh wakil-wakil rakyat Inggris.
Akan tetapi, Menteri Kantor Kabinet David Lidington mengatakan sayangnya tidak mungkin menuntaskan proses persetujuan kesepakatan Brexit di parlemen sebelum pemilu UE digelar, lapor BBC Selasa (7/5/2019).
Awalnya Inggris dijadwalkan meninggalkan Uni Eropa pada 29 Maret, tetapi karena belum tercapai kesepakatan maka UE memberikan perpanjangan waktu menjadi 31 Oktober.
Batas akhir untuk pendaftaran pemilu Uni Eropa adalah Selasa 7 Mei 2019.
Sumber-sumber pemerintah mengatakan apabila proses Brexit tuntas sebelum 30 Juni, politisi-politisi Inggris yang mendapatkan kursi di parlemen Uni Eropa tidak akan menempatinya sama sekali. Apabila setelah tanggal itu tetapi sebelum perlemen memulai reses musim panas bulan Juli, maka politisi Inggris hanya menduduki kursinya di parlemen UE selama sebulan saja, sampai 1 Agustus.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Sejumlah sumber memperkirakan biaya penyelenggaraan pemilu UE sekitar £150 juta. Jelas sekali itu merupakan pengeluaran sia-sia bagi kerajaan itu.*