Hidayatullah.com—Istri dari bekas pimpinan Interpol asal China mengatakan bahwa dia telah menulis surat kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk meminta bantuannya di malam kedatangan Presiden China Xi Jinping ke negara itu.
Dilansir Reuters Senin (25/3/2019), Grace Meng mengatakan kepada France 24 bahwa dia tidak mendengar kabar dari Meng Hongwei sejak suaminya itu berangkat ke China dari Prancis, di mana kantor pusat Interpol berada, pada akhir September 2018. China mengatakan bahwa pihaknya menyelidiki kejahatan yang dilakukan oleh Meng.
“Saya berharap presiden dapat membantu Meng dan keluarganya, melindungi hak-hak asasi manusia kami,” kata Grace Meng dalam wawancara dengan stasiun televisi France 24 Ahad malam (24/3/2019).
Kementerian Luar Negeri China menolak memberikan komentar soal itu, lapor Reuters.
Kantor berita Prancis AFP melaporkan bahwa Grace Meng menulis surat kepada Presiden Macron pada 21 Maret.
Istri Meng yang bertahan di Lyon –kota di mana markas besar Interpol berada– bersama kedua anak mereka mengatakan bahwa dirinya takut kalau-kalau otoritas China akan menculik keluarganya.
“Mereka tidak punya batasan. Bahkan meskipun saya berada di Prancis, mereka ingin menculik saya dan anak-anak saya,” kata Grace Meng.
Meng Hongwei, 65, dikampanyekan Beijing agar terpilih sebagai pimpinan badan kerja sama kepolisian sedunia Interpol pada akhir 2016, sebagai bagian dari upaya China untuk meraih posisi kepemimpinan di organisasi-organisasi penting di level internasional.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Grace Meng mengatakan suaminya “sangat setia kepada tanah airnya.”
“Dia dikenal dengan pandangan-pangan reformisnya,” imbuh Grace Meng dalam wawancara tersebut.
Presiden Macron menjamu Presiden Xi Jinping di French Riviera pada Ahad malam, dan pada hari Senin keduanya menggelar pertemuan dinas di Paris.*