Hidayatullah.com—Kepolisian Federal Jerman menangkap lebih dari 14.000 orang memasuki wilayah negaranya secara ilegal dengan menggunakan moda transportasi bus dan kereta pada tahun 2018, lapor koran Rheinische Post hari Senin (28/1/2018) seperti dilansir DW.
Sebuah dokumen internal kepolisian federal yang dilihat oleh koran itu menunjukkan bahwa hampir 8.000 migran memasuki Jerman dengan menggunakan bus dan lebih dari 6.000 dengan kereta. Kebanyakan migran itu berasal dari Afghanistan, Nigeria, Iraq, Suriah dan Turki.
Sekitar 6.000 orang masuk ke Jerman dengan menumpang bus dan kereta dari Austria, perbatasan yang jumlah pelintas ilegalnya paling tinggi. Perbatasan yang paling banyak dilintasi pendatang ilegal selanjutnya adalah perbatasan dengan Prancis dan perbatasan dengan Swiss.
Anggota kepolisian federal hanya menolak masuk migran ilegal yang menyeberangi perbatasan Austri-Jerman.
Pemeriksaan paspor atas penumpang bus semakin sulit dilakukan setelah European Court of Justice memutuskan bahwa Jerman sebagai anggota Schengen Area melarang perusahaan-perusahaan otobus memeriksa kartu identitas penumpangnya.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Sebuah perusahaan otobus Jerman dan sebuah perusahaan otobus Spanyol menggugat regulasi Jerman yang mengharuskan mereka memeriksa paspor dan surat izin tinggal penumpang sebelum melintasi perbatasan.
Keputusan pengadilan Eropa itu masih dikaji oleh Pengadilan Administrasi Federal Jerman.*