Hidayatullah.com—Sebuah komisi bentukan pemerintah setuju bahwa Jerman harus mengakhiri penggunaan batubara untuk menghasilkan tenaga listrik pada akhir 2038.
Sejumlah sumber mengatakan kepada media lokal Sabtu pagi (26/1/2019) bahwa kesepakatan final sudah dicapai setelah rapat selama 21 jam yang berlangsung hingga larut malam., yang mana hanya satu suara menentang dan 28 anggota komisi menyetujuinya, lansir DW.
Keputusan itu bertujuan untuk mengurangi emisi karbon di Jerman yang berasal dari batubara, yang mendorong perubahan iklim.
Menteri Keuangan Jerman Olaf Scholz menyambut baik keputusan itu, seraya menegaskan bahwa penting bagi Jerman untuk mempertahankan stabilitas harga listrik.dan pada saat yang sama menciptakan lapangan kerja baru di daerah-daerah penghasil batubara.
Jerman saat ini memproduksi energi listriknya 40 persen dari batubara dan gagal memenuhi target yang disetujui dalam kesepakan iklim Paris 2015.
Dalam kurun empat tahun ke depan, operator-operator pembangkit listrik termasuk RWE dan Uniper akan diminta mematikan kapasitasnya sebesar 12 gigawatt sebagai tahap pertama, kata anggota-anggota komisi kepada Reuters. Dana sekitar 40 miliar euro perlu dianggarkan untuk penghentian pembangkit listrik itu.
Rencana itu masih harus mendapatkan persetujuan resmi dari pemerintah Jerman dan negara-negara bagian, yang akan bertanggung jawab atas implementasinya.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Menurut hasil jajak pendapat yang dipublikasikan lembaga penyiaran ZDF hari Jumat (25/1/2019) penghentian penggunaan batubara sebagai sumber energi –yang selama bertahun-tahun dikampanyekan pegiat lingkungan hidup– mendapat dukungan dari hampir tiga perempat rakyat Jerman.
Komisi batubara itu beranggotakan tokoh-tokoh dari kalangan industri, serikat dagang, lembaga ilmu pengetahuan dan kelompok peduli lingkungan hidup.*