Hidayatullah.com—Ratusan pengunjuk rasa berkumpul di kota Omdurman untuk menuntut diakhirinya kekuasaan Presiden Omar Al-Bashir yang sudah berlangsung hampir 30 tahun.
Dua pekan terakhir Sudan terus mengalami aksi protes di jalan-jalan, yang terkadang beujung maut, karena rakyat merasa biaya hidup semakin besar. Protes anti pemerintah pertama kali pecah pertengahan Desember lalu karena inflasi tinggi. Harga-harga roti yang merupakan makanan pokok mereka naik tiga kali lipat di sejumlah daerah dan harga bahan bakar minyak juga melonjak.
Unjuk rasa di Omduran, tidak jauh dari ibukota Khartoum, dimulai usai shalat Jumat (4/1/2019). Jurnalis BBC Mohamed Osman melaporkan bahwa aparat keamanan menggunakan gas air mata untuk membubarkan sekitar 300 orang demonstran.
Orang-orang terdengar meneriakkan kata-kata seperti “kebebasan, perdamaian dan keadilan. Revolusi adalah pilihan rakyat.” Kebanyakan dari demonstran yang berunjuk rasa berangkat dari Masjid Al-Syiad Abderrahman, yang memiliki kaitan dengan kelompok oposisi, Partai Umat.*
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/