Hidayatullah.com–Amerika Serikat membuka kembali kantor kedutaannya di Somalia setelah hampir tiga puluh tahun ditutup.
Dubes Donald Yamamoto dalam perjalanan menuju tempat tugasnya di ibukota Somalia, Mogadishu. Sebelumnya kedutaannya ditempatkan di Nairobi, Kenya.
AS menutup kedutaannya di Somalia pada Januari 1991, di tengah-tengah memanasnya pertempuran antara pasukan pemberontak dan pasukan pemerintah. AS mengevakuasi duta besar dan stafnya lewat udara.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan “peristiwa bersejarah” itu mencerminkan kemajuan yang dicapai negara di Afrika Timur itu, lansir BBC Selasa (4/12/2018).
Situasi keamanan di Mogadishu membaik belakangan ini, meskipun militan Al-Shabab masih menjadi ancaman.
Al-Shabab diusir keluar ibukota pada Agustus 2011 dengan serangan yang dilakukan pasukan Uni Afrika.
Presiden AS Donald Trump memperluas operasi melawan Al-Shabab pada Maret 2017 dan militer AS melancarkan lebih dari 20 serangan udara, termasuk dengan menggunakan drone, di Somalia atas Al-Shabab tahun ini.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Presiden-presiden AS sebelumnya selalu mencampuri urusan dalam negeri Somalia sejak 18 anggota pasukan khusus AS tewas saat melawan milisi di Mogadishu tahun 1993. Pertempuran itu didramatisasi dalam film layar lebar dengan judul “Black Hawk Down”.*