Hidayatullah.com–Seorang pejabat senior Myanmar mengumumkan bahwa pemerintah akan mengembalikan kelompok pertama yang terdiri dari 2.000 pengungsi Rohingya dari kamp padat di Bangladesh bulan ini meskipun banyak yang masih skeptis terhadap rencana tersebut.
Jumlah tersebut adalah sebagian dari pengungsi Rohingya yang didaftarkan oleh Pemerintah Bangladesh pada Februari lalu dan telah diverifikasi oleh otoritas Myanmar.
Melansir dari AFP, pada Selasa (30/10/2018) lalu, pejabat dari kedua negara telah mengumumkan akan rencana pemulangan sebagian pengungsi Rohingya.
Menteri Luar Negeri Myanmar, Myint Thu juga telah mengunjungi kamp pengungsi di Cox’s Bazar, Rabu (31/10/2018), guna membahas rencana pemulangan tersebut.
Menurut Thu, Yangon telah mengkonfirmasi 5.000 nama dari daftar 8.032 yang dikirimkan oleh otoritas Bangladesh pada bulan Februari.
“Dari jumlah itu, kelompok pertama sekitar 2.000 dan diikuti oleh kelompok kedua, jadi pada pertengahan November, kami akan menerima batch pertama,” katanya dikutip AFP.
Sebagaimana diketahui bahwa daftar baru 24.342 nama pengungsi Rohingya telah diserahkan ke Myanmar setelah negosiasi awal pekan lalu.
Sementara itu, perwakilan pengungsi Rohingya masih ragu dengan rencana repatriasi.
“Kami masih bersedia mati di kamp ini dan kami tidak akan pulang tanpa jaminan untuk mendapatkan hak kewarganegaraan atau hak penuh,” kata salah satu pengungsi, Abdul Hakim.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Sebelumnya, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), badan-badan bantuan dan otoritas Bangladesh menyatakan bahwa setiap proses pemulangan harus bersifat sukarela.
Kedua negara pertama kali mengumumkan rencana repatriasi besar-besaran pada bulan November 2017, tetapi tidak ada kemajuan yang dicapai setelah hampir satu tahun karena pemerintah saling menyalahkan satu sama lain.*