Hidayatullah.com—Otoritas Imigrasi dan Pos Pemeriksaan (Immigration and Checkpoints Authority/ICA) Singapura akan meluncurkan kartu embarkaksi kedatangan elektronik, menggantikan kartu embarkasi berbasis kertas yang harus diisi oleh pengunjung asing pada saat kedatangan.
Kartu embarkasi kedatangan elektronik untuk pengunjung asing yang datang ke Singapura ini akan diuji selama tiga bulan diluncurkan hari Kamis (04/09/2018), mulai berlaku mulai hari ini.
Saat ini, pengunjung asing ke Singapura harus mengisi kartu kedatangan jenis kertas yang berisi informasi penting seperti penerbangan mereka ke Singapura dan di mana mereka akan tinggal.”Kami telah membuat ulasan dan rincian ini tetap berguna untuk kontrol perbatasan dan sebagai hasil dari upaya kami untuk tindakan keamanan,” kata ICA dalam sebuah pernyataan dikutip Kantor Berita Bernama, Malaysia.
Baca: Singapura dan Israel
Dengan kartu embarkasi kedatangan elektronik, pengunjung dapat mengirimkan informasi pribadi dan rincian perjalanan mereka melalui situs web ICA atau aplikasi seluler sebelum tiba di Singapura.
Oleh karena itu pengunjung harus menyerahkan paspor untuk izin imigrasi pada saat kedatangan. Tersedia dalam berbagai bahasa asing, kartu kedatangan elektronik pra-populasi, kemudian akan diakses melalui sistem imigrasi ICA.
Pengunjung asing yang bepergian dengan keluarga atau dalam kelompok kecil diberikan pilihan untuk mengirimkan informasi dalam kelompok.
Informasi perjalanan seperti rincian penerbangan, tanggal keberangkatan terakhir, tanggal kedatangan dan keberangkatan yang diharapkan dan alamat di Singapura secara otomatis akan mencakup semua orang dalam grup.
Aplikasi seluler akan memungkinkan pengunjung untuk menyimpan informasi yang telah dikirimkan pada kunjungan sebelumnya untuk digunakan untuk perjalanan selanjutnya ke Singapura.
“Kartu kedatangan elektronik akan meningkatkan efisiensi operasional dan merupakan langkah signifikan sesuai dengan visi ICA tentang izin imigrasi tanpa kertas, dan menghemat hingga 48 juta kartu embarkasi / embarkasi berbasis kertas setiap tahun,” kata pihak berwenang dikutip laman SBS.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Percobaan itu tidak akan mempengaruhi warga Singapura, penduduk permanen dan pemegang izin jangka panjang (seperti pelajar dan pekerja) yang kembali ke Singapura, karena mereka tidak perlu menyerahkan kartu disembarkasi / embarkasi.Detail lebih lanjut tentang implementasi sistem akan diumumkan di kemudian hari, setelah percobaan itu selesai.
ICA mengatakan bahwa mereka mempelajari dan mempertimbangkan praktik dan pengalaman negara-negara yang telah menerapkan model kartu kedatangan elektronik yang serupa, sebagai bagian dari konseptualisasi dan proses desain otoritas.*