Hidayatullah.com–Kepolisian Belanda menangkap tujuh orang yang dicurigai akan melakukan serangan besar. Pihak kejaksaan mengatakan penangkapan dilakukan menyusul investigasi selama berbulan-bulan.
Kantor kejaksaan agung Belanda mengatakan dalam pernyataannya bahwa sejumlah aparat bersenjata lengkap menangkap para tersangka di Arnhem, sekitar 62 mil arah selatan dari Amsterdam, serta di Weert, bagian selatan Belanda dekat perbatasan Jerman dan Belgia, lapor Euronews Kamis (27/9/2018).
Hasil investigasi yang dilakukan dinas intelijen mengindikasikan pemimpin jaringan itu, seorang pria keturunan Iraq berusia 34 tahun, ingin melakukan serangan di lokasi sebuah acara besar agar dapat menimbulkan banyak korban, menurut pernyataan itu.
Para tersangka diduga ingin menggunakan bom rompi dan senjata serbu dalam aksinya, serta berencana meledakkan sebuah mobil di lokasi lain, kata pihak kejaksaan.
Investigasi perihal apa dan siapa yang kemungkinan akan menjadi target mereka masih terus dilakukan.
Lebih lanjut pernyataan itu mengatakan bahwa para tersangka berusia antara 21 dan 34 tahun. Tiga dari mereka, termasuk pria Iraq berusia 34 tahun, sebelumnya divonis bersalah berusaha bergabung dengan kelompok ekstrimis di luar negeri.
Mereka berusaha mendapatkan senjata serbu AK47, pistol, bom rompi, granat, dan bahan-bahan untuk membuat bom, serta mencari kesempatan untuk berlatih menggunakan itu semua.
Kejaksaan mengatakan investigasi bulan ini digiatkan sebab para tersangka semakin aktif mempersiapkan serangan.
Baca: Sastrawan Belanda: “Indonesia Semakin Islam”
Dakwah Media BCA - Green
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Menteri Kehakiman dan Keamanan Ferd Grapperhaus mengatakan kepada lembaga penyiaran NOS bahwa polisi bertindak pada waktu yang tepat untuk mencegah serangan.
Para tersangka dijadwalkan dihadapkan pada hakim penyidik hari Jumat ini dalam persidangan tertutup.
Penangkapan mereka dilakukan beberapa pekan setelah insiden penusukan terhadap 2 turis Amerika di Belanda oleh seorang pemuda berusia 19 tahun warga Afghanistan yang bermukim di Jerman.*