Hidayatullah.com—Pemerintah Kerajaan Bahrain menjerat 169 orang pada hari Selasa yang diduga membentuk “Bahrain Hizbullah“, sebuah kelompok bersenjata lokal berafiliasi Syiah, yang dikatakan jaksa penuntut telah dilatih dan didukung oleh Korp Pengawal Revolusi Iran, sebuah cabang militer terbesar di Iran.
Dikutip Middle East Monitor, Pengumuman ini menyusul sejumlah penangkapan dan hukuman berat yang dijatuhkan di Negara Teluk yang dikenal sekutu Barat pada para terdakwa yang dituduh oleh pihak berwenang telah melakukan perbuatan ekstrem, sebagian aktivis mengatakan sebagian besar adalah anggota oposisi damai.
Bahrain, sebuah pulau strategis di mana Armada Kelima Angkatan Laut AS bermarkas, memiliki populasi Muslim Syiah tetapi diperintah oleh keluarga kerajaan Sunni. Negara ini telah lama menuduh Iran telah memicu militansi, namun dibantah Teheran.
Pernyataan yang disampaikan oleh Kantor Berita Negara BNA mengatakan jaksa menuntut 169 terdakwa, termasuk 111 orang yang telah ditangkap. Mereka dituduh membentuk ‘kelompok teroris’, merencanakan pembunuhan dan menerima pelatihan dalam menangani senjata dan pembuatan bahan peledak.
“Jaksa Penuntut Umum telah diberitahu pihak Departemen Investigasi Kriminal … bahwa Pengawal Revolusi Iran telah memerintahkan beberapa anggota mereka untuk bekerja pada penyatuan berbagai kelompok militan Bahrain,” kata pernyataan itu.
“(Kelompok-kelompok) akan terlibat dalam satu organisasi teroris yang mereka sebut Bahrain Hezbollah,” katanya, menambahkan kelompok itu berencana mengirim Bahrain ke Iraq, Libanon dan Iran untuk pelatihan militer.
Uji coba ditetapkan untuk 3 Oktober, kata BNA.
Bahrain telah meningkatkan tindakan keras terhadap para kritikus, menutup dua kelompok politik utama, mencabut kewarganegaraan pemimpin spiritual komunitas Syiah dan memenjarakan para aktivis hak asasi.
Kerajaan Bahrain telah melihat kerusuhan sesekali sejak 2011 ketika pihak berwenang menghancurkan protes pro-demokrasi terutama oleh komunitas Syiah yang menuntut peran lebih besar dalam menjalankan negara.
Baca: Bahrain Eksekusi Tiga Aktivis Syiah karena Serang Polisi
Dakwah Media BCA - Green
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Peristiwa 2011, di mana para pemrotes sempat berkemah selama berhari-hari di Alun-alun Mutiara, yang berfungsi sebagai titik pusat aksi. Protes ini menjadi salah satu dari rangkaian protes di sejumlah Negara Arab di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara pada 2010-2011.
Protes rakyat Bahrain awalnya bertujuan untuk mencapai hak politik dan kesetaraan bagi penduduk penganut Mazhab Syi’ah, dan kemudian berkembang menjadi seruan untuk mengakhiri sistem monarki di Bahrain.
Demonstran sering bentrok dengan pasukan keamanan, yang menjadi sasaran beberapa serangan bom. Ketua Komisi Independen Penyelidikan Bahrain (BICI) Cherif Bassiouni mengatakan, 33 orang tewas dan lebih dari 400 lainnya terluka.
PBB dan kelompok-kelompok hak asasi menuduh Kerajaan Bahrain mengekang perbedaan pendapat, mengekang pemrotes dan anggota oposisi damai.*