Hidayatullah.com—Polisi di ibukota Libya, Tripoli mengatakan sekitar 400 narapidana melarikan diri dari penjara di kota itu, di mana pertempuran antar milisi-milisi yang saling bersaing terus berkecamuk.
Seorang jubir kepolisian mengatakan para penghuni penjara menjadi ricuh seiring dengan suara baku tembak di luar penjara semakin menjadi, lapor BBC Senin (3/9/2018).
Jubir itu mengatakan para napi memaksa membuka pintu-pintu dan para sipir kemudian membiarkan mereka pergi, demi menyelamatkan diri.
Sementara itu di bagian lain Tripoli, dua abang-beradik tewas akibat serangan roket yang menghantam sebuah kamp penampungan bagi orang-orang yang kehilangan tempat tinggal akibat konflik berkepanjangan di negara itu menyusul peristiwa Arab Spring yang menewaskan pemimpin Libya Muammar Qadhafi.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Pemerintah Libya dukungan Perserikatan Bangsa-Bangsa sudah menyatakan status darurat di Tripoli setelah bentrokan bersenjata yang sudah berlangsung selama sepekan dan menewaskan puluhan orang terbunuh itu –termasuk sipil– belum juga usai.*