Hidayatullah.com– Dua orang dari 22 rombongan Armada Kebebasan (Freedom Flotilla) menembus blokade Gaza, di Kapal al Awda yang sempat dibajak tentara penjajah Israel hari Ahad, telah dibebaskan.
Mereka adalah Kapten Kapal Al-Awda, Zohar Chamberlain Regev, dan mantan kapten angkatan udara Israel, Yonathan Shapira, menurut CEO Humanitarian Care Malaysia (MyCARE), Kamarul Zaman Shaharul Anwar dalam sebuah pernyataan yang diposting melalui akun Facebook MyCARE Senin malam.
Pernyataan itu juga mengatakan, seorang peserta asal Malaysia, Prof Madya Dr Mohd Afandi Salleh, yang ikut dalam Armada Freedom Flotilla Coalition (FFC), masih ditahan di Penjara Givon, Israel.
Kapal Al-Awda serta dua buah kapal kecil, Huriyyah dan Falastine, meninggalkan pelabuhan Messina, Sisilia di Italia untuk melanjutkan misi tersebut sekitar jam 4 sore pada 22 Juli 2018.
Baca: Penjajah ‘Israel’ Membajak Kapal Misi Kemanusiaan Palestina
Pelayaran menembut blokade Gaza dimulai pada 22 Mei 2018 di Kopenhagen, Denmark dan telah melalui 28 pelabuhan di berbagai lokasi serta peserta bergantian menaiki kapal di lokasi berbeda dan telah melalui 5,794 mil laut sejak mulai pelayaran.
Kapal itu juga membawa persediaan medis senilai Rp 217 Milyar untuk warga Palestina di Gaza.
Di antara aktivis lainnya di atas kapal termasuk politisi Norwegia Mikkel Gruner; dokter spesialis ortopedi Inggris, Dr. Ang Swee Chai dan mantan atlet Norwegia Prof Gerd Von der Lippe.
Seperti diberitakan, hari Ahad malam, Angkatan Laut (AL) penjajah Israel membajak rombongan Kapal al Awdah yang membawa 22 kelompok aktivis kemanusian menembus blokade Gaza.
Freedom Flotilla Coalition (FFC), sebuah kelompok relawan donor pro-Palestina dan Islam dari seluruh dunia, mengatakan di Twitter bahwa Israel telah “membajak” kapal itu.
Baca: Misi Freedom Flotilla ke Jalur Gaza Berangkat dari Palermo Sisilia
Bantuan medis
Kelompok itu mengatakan ada aktivis dari 14 negara – terutama dari Eropa tetapi juga Malaysia, AS dan ‘Israel’ – di kapal yang membawa 100 kotak bantuan medis untuk Gaza.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Dikatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pasokan yang dibawa hanya “sumbangan kecil tetapi penting bagi situasi medis yang semakin mengerikan” di Gaza. “Dalam jangka panjang, satu-satunya solusi adalah mengakhiri blokade,” katanya.
Penjajah ‘Israel’ dibantu Mesir memberlakukan blokade di Gaza setelah Hamas mengambil alih wilayah dan memenangi Pemilu secara demokratis sejak 2007.
Ada beberapa upaya untuk berlayar ke Gaza dalam beberapa tahun terakhir, terutama pada tahun 2010 ketika komando angkatan laut penjajah ‘Israel’ membajak kapal milik Turki bernama Mavi Marmara dan menewaskan sembilan orang Turki.*