Hidayatullah.com—Delapan migran tewas kehabisan napas di dalam sebuah truk kontainer yang terkunci dan ditelantarkan di kota Zuwara, Libya, menurut pejabat setempat.
Dilansir BBC, enam anak, satu wanita, dan seorang pria muda menghabiskan masa akhir hidupnya terkunci di dalam kontainer berisi penuh sesak, bernapas dalam aroma bensin yang disimpan dalam jerigen-jerigen di dalam truk kontainer.
Kendaraan itu, yang ditemukan petugas keamanan di bagian timur kota Zuwara, di dalamnya terdapat 100 orang asal berbagai negara.
Sembilan puluh migran lain diselamatkan oleh petugas, dan pejabat setempat mengatakan bahwa mereka yang dalam kondisi kritis dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Perihal kejadian itu diungkapkan Direktorat Keamanan Zuwara lewat laman resminya di Facebook hari Senin (16/7/2018) pagi.
Para migran yang meninggal dunia dan masih hidup itu berasal dari negara-negara di kawasan Sub-Sahara Afrika, kawasan Arab, Bangladesh serta Pakistan.
Pejabat Zuwara juga menampilkan foto-foto yang menampakkan tumpukan baju, sandal, jaket pelampung, serta sejumlah jerigen bensin, tabung-tabung gas masak dan panel kayu di dalam kontainer.
Kota pesisir Zuwara merupakan salah satu titik transit di bagian barat Libya bagi migran sebelum menyeberang ke Eropa lewat laut.
Para penyelundup manusia sering menggunakan truk kontainer untuk membawa migran dari daerah di selatan ke kota-kota di pesisir Libya. Namun, tidak jelas mengapa truk kontainer yang satu ini ditinggalkan begitu saja di dekat pusat minyak dan gas di kota tersebut.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Pejabat-pejabat berwenang mengatakan bahwa pencarian sedang dilakukan guna menangkap orang-orang yang berada di balik kasus tersebut, tetapi tidak menyebutkan identitas mereka.*