Hidayatullah.com—Pejabat di Turki menutup sebuah sekolah yang dikelola Kedubes Jerman di Izmir. Kepala sekolah itu mengatakan kepada kantor berita Jerman DPA bahwa pejabat Turki mengatakan sekolah itu tidak lengkap perizinannya.
Dirk Philippi mengatakan sekelompok orang lokal, beserta pejabat-pejabat Kementerian Pendidikan, memasuki area sekolah hari Sabtu (30/6/2018), kurang dari sehari setelah para siswa meninggalkan sekolah untuk liburan musim panas. Mereka memberikan kepadanya peringatan “lisan dan tertulis” bahwa sekolah akan ditutup. Sekolah tersebut memiliki sekitar 180 siswa yang berusia antara 2 dan 20 tahun yang mengikuti kelas taman kanak-kanak hingga sekolah menengah.
Menurut keterangan di websitenya, sekolah itu beroperasi sebagai cabang dari sekolah swasta yang dikelola Kedubes Jerman di Ankara. Namun, kata Philippi, secara struktural berada di bawah Konsulat Jenderal di Izmir.
Sebuah pernyataan yang dirilis kedutaan mengatakan, “Kami menyeru pemerintah Turki agar segera menjelaskan alasan penutupan sekolah tersebut.” Kedutaan Jerman menegaskan bahwa sekolah itu merupakan elemen penting dalam hubungan budaya dan pendidikan antara kedua negara.
Pemerintah Berlin sudah meminta pemerintah Turki untuk menjelaskan lebih jauh perihal keputusan penutupan sekolah tersebut, lapor Deutsche Welle.
“Saya yakin penutupan ini hanya bersifat sementara,” kata Philippi, seraya menambahkan bahwa insiden ini terjadi kemungkinan karena hal sederhana seperti dokumen yang hilang.
Beberapa tahun terakhir hubungan antara Berlin dan Ankara agak menegang. Hubungan yang memanas itu antara lain karena Turki marah setelah sejumlah politisi dari partai penguasa, AKP, dilarang berbicara kepada konstituen mereka di Jerman menjelang referendum perluasan kekuasaan presiden yang disodorkan Recep Tayyip Erdogan.
Sebelumnya Jerman sudah membuat murka Turki, dengan mengecam rekam jejak hak asasi manusia di negara itu menyusul percobaan kudeta tahun 2016.
Banyak negara Eropa mengecam penangkapan puluhan ribu orang –termasuk para jurnalis– dengan tuduhan terlibat atau terkait dengan kelompok pelaku kudeta dan militan Kurdi.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Sementara itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menuding negara-negara anggota Uni Eropa berperilaku seperti Nazi ketika mereka melarang politisi-politisi AKP berkampanye agar warga Turki di perantauan memberikan dukungannya dalam referendum untuk memperluas kekuasaan eksekutif presiden.
Menyusul kemenangan Erdogan dalam pemilu hari Ahad lalu, Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan dia bermaksud bekerja sama dengan Turki, terutama dengan negara Turki pluralis yang lebih stabil di mana partisipasi demokrasi serta hak-hak rakyat lebih ditegakkan.*