Hidayatullah.com–Pelarangan wanita Arab Saudi mengemudi secara resmi disahkan hari ini, reformasi bersejarah diharapkan untuk mengaktifkan era baru gerakan sosial.
Negara kerajaan itu secara resmi telah mencabut larangan perempuan mengemudi yang telah berlaku selama beberapa dekade.
“Ini adalah momen bersejarah bagi semua wanita di Arab Saudi,” kata presenter televisi Saudi, Sabika al-Dosari yang terus mengemudi beberapa menit setelah larangan itu dihentikan di timur kota Al-Khobar.
Langkah ini dimaksudkan untuk menyuntikkan transformasi banyak wanita untuk membantu mereka membebaskan diri dari mengandalkan pengemudi atau saudara, sehingga mengarah ke penghematan besar.
“Waktu yang terbuang karena menunggu kedatangan pengemudi sudah berakhir,” kata seorang mahasiswa farmasi berusia 21 tahun, Hatoun Dakhil.
“Kami tidak lagi membutuhkan seorang pria,” imbuhnya seperti dikutip dari BBC, Ahad (24/06/2018).
Kerajaan Arab Saudi awal bulan ini, untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade telah mulai mengeluarkan SIM untuk wanita, termasuk mereka yang memutuskan untuk mengubah SIM internasional mereka menjadi SIM Negara.
Sebagaimana diketahui, Arab Saudi adalah satu-satunya negara di mana perempuan tidak boleh mengemudi dan keluarga harus menyewa sopir pribadi untuk kerabat perempuan.
Pada 5 Juni, 10 perempuan menjadi pemegang SIM pertama setelah menukar SIM asing mereka.
Baca: Tak Semua Wanita Saudi Mau Setir Mobil Sendiri
Dakwah Media BCA - Green
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Pihak berwenang Saudi sebelumnya mengatakan mereka mengharapkan sekitar 2.000 perempuan telah menerima SIM pada saat larangan itu dicabut.
Puluhan wanita pernah ditangkap karena mengemudi di Riyadh pada tahun 1990 dan beberapa wanita Saudi mulai memposting video diri mereka di atas roda pada tahun 2008, dan antara 2011 dan 2014.
Pencabutan larangan mengemudi adalah bagian dari program Putra Mahkota Mohammad bin Salman untuk memodernisasi beberapa aspek masyarakat Saudi. Ia telah mempelopori program Vision 2030 untuk mendiversifikasi ekonomi dari minyak dan masyarakat Saudi yang lebih terbuka.*