Hidayatullah.com—Toko-toko Toys R Us dan Babies R Us di seluruh wilayah Australia akan ditutup setelah pengelola lokal perusahaan asal Amerika Serikat itu mengaku tidak dapat menemukan pembeli yang dapat meneruskan usahanya.
Di Australia, jaringan toko mainan itu memiliki 44 toko dan mempekerjakan sekitar 700 orang.
Penutupan di negeri kangguru ini menyusul kebangkrutan Toys R Us di negeri asalnya Amerika Serikat, serta Inggris.
Toys R Us pertama kali membuka gerai di Australia pada tahun 1993. Minat konsumen berbelanja di toko-toko Toys R Us Australia menurun seiring dengan semakin populernya tren belanja online. Tidak hanya itu, spesialis penjual mainan anak itu juga harus bersaing dengan pengusaha lokal yang memiliki bisnis lebih besar seperti K-Mart dan Big W.
Hal serupa terjadi dengan Toys R Us di Inggris, yang menuntaskan penutupan tokonya 24 April lalu.
Toys R Us di Amerika Serikat pertama kali mengajukan perlindungan pailit bulan September 2017. Namun, pada bulan Mei pihak perusahaan mengumumkan akan menutup atau menjual 885 tokonya setelah tidak menemukan pembeli yang berminat melanggengkan usahanya.
Saat ini masih ada beberapa toko Toys R Us yang buka di Amerika Serikat, tetapi hanya sekedar untuk menghabiskan stok barang yang ada sebelum toko ditutup. Website Toys R Us pun sudah tidak aktif lagi.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Di Australia toko-toko “akan ditutup secara progresif” dalam beberapa pekan mendatang, kata pihak perusahaan dalam sebuah pernyataan yang dikirim ke BBC Kamis (21/6/2018).
Gift card dan voucher masih bisa dipakai sampai tanggal 5 Juli, tetapi dengan sejumlah limitasi.*