Hidayatullah.com—Partai Demokrat di Amerika Serikat menggugat Rusia, tim kampanye trump dan WikiLeaks dengan tuduhan berkonspirasi mengganggu pemilu presiden 2016.
Dokumen yang diajukan ke pengadilan menuding bahwa tim kampanye Trump dengan senang hati menerima bantuan dari Rusia untuk memenangkan pemilu itu.
Pihak Donald Trump berulang kali menyangkal adanya kolusi dengan Rusia, dan Moskow juga membantah tuduhan tersebut.
Badan-badan intelijen Amerika Serikat sebelumnya menyimpulkan bahwa Moskow berusaha mengusik jalannya pemilu demi menguntungkan pihak Trump.
Gugatan itu, yang diajukan ke pengadilan federal di Manhattan, menyebut sejumlah nama pembantu senior Trump seperti menantunya Jared Kushner, pakar strategi Roger Stone dan bekas ketua tim kampanye Paul Manafort. Nama pendiri situs WikiLeaks, Julian Assange, juga disebut.
Ketua Democratic National Committee (pengurus pusat Partai Demokrat) Tom Perez mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa peretasan yang dilakukan selama masa kampanye pilpres 2016 merupakan serangan terhadap demokrasi dan belum pernah terjadi sebelumnya.
Dilansir BBC (20/4/2018), laporan Washington Post menyebutkan bahwa negara asing biasanya kebal terhadap gugatan hukum AS. Namun, Demokrat berargumen ketentuan itu harus tidak diterapkan dalam kasus ini karena Rusia meretas server privat milik partainya.
Mei 2016, sejumlah laporan bermunculan perihal serangan peretas yang menarget Partai Demokrat. Dua bulan kemudian, badan-badan intelijen AS melaporkan perihal penemuan jejak peretasn oleh hacker-hacker yang disew Rusia.
Bulan Jul 2016, di malam kongres nasional Partai Demokrat, WikiLeaks mempublikasikan 20.000 email internal Demokrat yang dicuri peretas.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Pagi hari Jumat (20/4/2018), catatan-catatan yang dibuat mantan kepala FBI James Comey, yang dipecat Trump, dipuclikasikan. Catatan itu berisi percakapan Comey dengan Trump, yang antara lain menyebutkan bahwa Trump menyuruh Comey agar membatalkan penyelidikan perihal hubungan antara bekas penasihat keamanan nasionalnya, Michael Flynn, dengan Rusia.
Trum memecat Comey tahun lalu, ketika dia sedang memimpin penyelidikan FBI tentang campur tangan Rusia dalam mengacaukan pilpres 2016.*