Hidayatullah.com—Pecahan dari stasiun luar angkara China yang tidak lagi berfungsi akan memasuki bumi pada hari Senin (2/4/2018), kata para ilmuwan yang memantaunya.
Dilansir BBC Ahad (1/4/2018), lembaga antariksa China mengatakan stasiun itu akan memasuki atmosfer bumi dalam waktu 24 jam ke depan, seperti yang diperkirakan European Space Agency (ESA).
Tiangong-1 merupakan bagian dari proyek ambisius China, dan merupakan prototype sebuah stasiun luar angkasa berawak yang akan diluncurkannya pada tahun 2022.
Tiangong-1 mengorbit pada tahun 2011 dan lima tahun kemudian mengakhiri misinya, lalu diperkirakan jatuh kembali ke bumi.
Pada tahun 2016, China mengkonfirmasi bahwa pihaknya kehilangan kontak dengan Tiangong-1 dan tidak lagi dapat mengontrol perilakunya, sehingga tidak tahu pasti di mana keberadaan sampah luar angkasa itu.
European Space Agency (ESA) mengatakan bahwa posisi masuk kembali Tiangong-1 ke bumi bisa di mana saja di koordinat antara 43ºLU and 43ºLS, yang mencakup wilayah sangat luas di sebelah utara dan selatan garis ekuator (khatulistiwa).
ESA mengatakan bisa saja stasiun bekas itu jatuh di wilayah antara Selandia Baru dan bagian barat-tengah Amerika Serikat.
Dr. Elias Aboutanios, wakil direktur Australian Centre for Space Engineering Research, mengatakan kepada BBC bahwa stasiun itu akan jatuh dengan kecepatan bertambah ketika memasuki atmosfer.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Stasiun itu akan mulai panas terpanggang ketika mendekati jarak 100 kilometer [dari bumi],” ujarnya. Akibatnya benda itu akan terbakar dan sulit mengetahui apa kemungkinan yang tersisa, karena bahan yang dipakai membentuk stasiun itu tidak diungkapkan secara gamblang oleh China.
Stasiun yang kini menjadi sampah antariksa itu ketika jatuh bisa mencapai kecepatan 26.000 km/jam.*